Cerita Pakubuwono XII, Akhir Masa Keraton Surakarta

0

Pelita.online – Suksesi kepemimpinan Keraton Kasunanan Surakarta usai Pakubuwono (PB) XII wafat pada 2004 masih menjadi pertanyaan bagi sebagian orang. Sebelum wafat, sang raja ternyata pernah mengungkapnya.

Hal tersebut terungkap dalam film dokumenter ‘Pakubuwono XII: Sunan Amardika’ karya Gede Putu Wiranegara. Pengambilan gambar dilakukan di akhir masa PB XII, 2002 hingga raja mangkat.

Film ini menjadi materi dalam ujian terbuka promosi doktor yang dia tempuh di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Film berdurasi sekitar satu jam itu diputar di Ndalem Joyokusuman, Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, Senin (16/9/2019) malam.

Dalam salah satu segmen, Wira sempat menanyakan terkait siapa raja selanjutnya. PB XII mengatakan belum mendapatkan petunjuk dari Tuhan.

“Saya tidak boleh istilahnya nggege mangsa minta jawaban dari Tuhan. Berarti Tuhan masih membutuhkan hidup saya sebagai Sinuhun (sebutan raja). Tapi mungkin suatu saat kalau saya tidak lengah, Tuhan memberikan isyarat,” kata PB XII dalam film.

Pada segmen lain, saat raja sakit, Wira memperoleh kesempatan berada di samping PB XII. Wira menanyakan bagaimana jika tidak ada putra laki-laki dari permaisuri untuk menggantikan dirinya.

“Ya comot aja,” jawab PB XII santai.

Wira mengatakan film tersebut dapat menghadirkan kembali sosok PB XII untuk mengingatkan putra-putrinya. Seperti diketahui, konflik keluarga terjadi di keraton setelah PB XII wafat.

“Ini kan kondisi keraton kurang baik, semoga dengan film ini bisa menghadirkan Sinuhun kembali. Ke depan agar putra-putri Sinuhun bersatu membangun keraton menjadi bercahaya kembali,” ujar Wira.

Pada proses produksinya, Wira merekam seluruh kegiatan sehari-hari PB XII. Dia mengaku menyimpan video keseluruhan yang berdurasi 40 jam.

Wira berhasil mendapatkan video eksklusif menggambarkan kegiatan PB XII yang tidak banyak orang tahu. Bahkan anak-anak PB XII belum tentu melihat kebiasaan ayahnya.

Terlihat seperti kegiatan raja berolahraga di pusat kebugaran, raja yang tinggal di kamar hotel, raja sedang makan, hingga raja merayakan ulang tahun dengan cara modern.

Sesuai judul film, Wira juga ingin menggambarkan sosok PB XII sebagai Sunan Amardika. PB XII merupakan raja yang diangkat di saat Indonesia merdeka pada 1945.

“Selain karena diangkat pada masa kemerdekaan, PB XII sendiri menempatkan diri sebagai raja yang merdeka, bebas dari protokoler keraton, selalu ingi jalan-jalan di luar keraton, tinggal di hotel. Tapi sinuhun tidak pernah meninggalkan tanggung jawabnya sebagai raja,” kata Wira.

Sejumlah putra-putri PB XII turut hadir dalam pemutaran film itu. Salah satunya GPH Suryo Wicaksono atau yang dikenal Gusti Nino.

Dia pun mengakui bahwa ada hal-hal yang belum pernah dia lihat ataupun dengar langsung dari ayahnya. Misalnya saat PB XII makan anak tikus sebagai jamu, uniknya raja saat itu juga minum minuman isotonik.

“Saya pernah dengar Sinuhun makan anak tikus sebagai jamu. Lewat film ini saya melihat sendiri kebiasaan ayahanda saya. Saya harap Pak Wira bisa mempublikasikan video lainnya untuk menggambarkan sisi lain Pakubuwono XII,” kata anak nomor 25 dari PB XII.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY