Pelita.online – Nama Brian Imanuel Soewarno alias Rich Brian tengah ramai diperbincangkan empat bulan belakangan, baik di Indonesia atau internasional. Juli lalu ia merilis album kedua bertajuk The Sailor yang cukup banyak mendapat ulasan positif.
Setidaknya ada dua unsur yang membuat The Sailor mendapat ulasan positif. Pertama adalah materi lagu yang personal. Kedua adalah keragaman musik. Untuk alasan kedua ini, ada beberapa lagu yang tidak bergenre hip-hop salah satunya Drive Safe.
“Drive Safe adalah lagu favorit saya di album The Sailor dari segi musik. Dalam lagu ini ada sesi orkestra. Chorus lagu ini terasa berat tapi terkadang emosional,” kata Brian saat jumpa media di media di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).
Saat pameran tentang perjalanan karier bermusik di Jakarta beberapa waktu lalu, Brian bercerita bahwa Drive Safebercerita tentang hidup yang singkat. Musisi berusia 20 tahun ini juga bercerita lagu tersebut ia buat untung orang-orang yang ia sayangi dalam hidupnya.
Namun ada lagu yang amat personal bagi Brian.
“Secara lirik, lagu favorit dalam album ini adalah Kids. Saat menulis lagu ini mengalir banget dan selesai dalam waktu semalam dan keesokan harinya saya merasa lagu ini enggak kayak saya,” kata Brian sambil sedikit tertawa.
Kids bercerita tentang dirinya sendiri, anak Indonesia biasa yang berubah jadi rapper kenamaan Internasional. Tentu pencapaian itu tidak mudah yang ikut dijelaskan dalam lagu.
Saat jumpa media di Kemayoran, ia mengingat saat pindah ke Amerika Serikat ketika berusia 17 tahun. Ia mengejar mimpi untuk menjadi rapper dan belajar bahasa Inggris hingga lancar lewat YouTube.
“Don’t be the next something, but be the first you,” kata Brian sebagai pesan kepada penggemarnya.
Brian bercerita bahwa Drive Safebercerita tentang hidup yang singkat. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Dalam kesempatan yang sama, Brian juga membahas karya terbarunya. Ia baru saja berkolaborasi dengan penyanyi asal Korea Selatan, Cung Ha, lewat lagu These Night. Alih-alih mendapat pujian seperti The Sailor, lagu itu mendapat banyak kritik.
Salah satu aspek yang menuai kritikan adalah vokal Brian. Ia bernyanyi menggunakan auto-tone hingga suaranya tinggi.
Banyak netizen yang berkomentar bahwa ide Brian bernyanyi dengan auto-tone adalah keputusan yang salah. Namun tetap ada yang suka atas karya itu. Tapi Brian tak ambil pusing. Ini bukan hal yang pertama baginya.
“Saya jadi ingat ketika merilis Glow Like Dat, lagu pertama saya yang dibawakan dengan bernyanyi, bukan rap. Separuh penggemar meminta saya membawakan dengan rap, separuh penggemar suka,” kata Brian.
“Jadi musisi harus beradaptasi. Saya sendiri masih mengeksplorasi sendiri untuk benar-benar menemukan seperti apa saya.” lanjutnya.
Selain berbicara tentang musik, dalam pertemuan dengan media, Brian juga berbicara tentang Indonesia. Sebulan belakangan, ia mengaku berada di Jakarta bersama keluarganya. Banyak hal yang tentang Indonesia yang ia rindukan saat tinggal di Amerika Serikat.
Makanan lokal adalah hal yang paling Rich Brian rindukan saat di luar negeri. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Makanan lokal adalah hal yang paling Rich Brian rindukan saat di luar negeri. Bila berada di rumah, ia suka memasak makanan favoritnya bersama sang ibu dan neneknya. Namun Brian tak menyebut jenis makanan favoritnya itu.
“Saya minta resep supaya bisa masak sendiri. Saya suka masak, memasak adalah hal yang paling sering saya lakukan kalau lagi enggak ada kegiatan musik,” kata Brian.
Brian melanjutkan sembari tertawa, “Kalau lagi tur susah, enggak bisa masak. Saya biasanya hanya membawa mi instan. Rasa soto,”
Sebentar lagi, Brian akan menggelar tur album The Sailor di kawasan Amerika Utara dan Eropa. Dalam tur tersebut ia akan membawa band untuk mengiringinya. Keputusan itu ia pilih setelah tampil di Head In The Clouds 2019 dengan iringan band.
“Jadi enggak dengar mp3, tapi instrumen musik secara langsung,” kata Brian.
Sumber : cnnindonesia.com
