Dekranasda Kawal Tenun Ikat NTT Tembus Pasar Global

0

Pelita.online – Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Dekranasda NTT) mengawal tenun ikat asli wilayah itu bisa menembus pasar global.

Hal itu diungkapkan Ketua Dekranasda NTT, Julie Laiskodat dalam wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings, Primus Dorimulu, baru-baru ini di NTT.

Upaya yang dilakukan adalah mempersiapkan proses produksi yang ideal bagi kebutuhan pasar global serta jaringan pemasarannya. “Kami terus berguru untuk bisa memastikan produk tenun ikat NTT bisa menembus pasar global,” katanya.

Julie mendampingi salah satu politikus sekaligus pengusaha, Rachmat Gobel, berkeliling Pulau Sumba, NTT. Tujuannya adalah bertemu dan melihat langsung kehidupan penenun dan petani di wilayah itu.

Gobel yang saat ini adalah Wakil Ketua DPR asal Fraksi Nasdem, memberikan perhatian besar pada produksi kerajinan tradisional NTT itu.

Dalam perjalanan di NTT, Julie dan Gobel mendengar langsung masalah yang dihadapi para penenun di NTT.

Masalahnya ada dua, yakni modal dan pangsa pasar. Untungnya, lanjut Julie, Gobel mampu memberikan masukan dan solusi yang bisa diambil.

“Yang saya senang Pak Rahmat Gobel itu kan entrepreneur dan wawasannya sangat luas. Saya banyak belajar bagaimana men-setup koperasi untuk mama mama penenun yang selama ini tidak ada,” kata Julie.

Koperasi menjadi salah satu solusi mengingat selama ini para penenun tidak efisien dalam mendapatkan bahan produksi.

“Kalau mau cari benang kan susah dan mahal. Harus ke kabupaten lain dan (dilakukan secara) perseorangan,” beber Julie yang adalah anggota Komisi IV DPR ini.

Dengan praktik seperti itu maka modal produksi kain tenun menjadi tinggi. Pada akhirnya barang jadi tenun NTT susah bersaing di pasaran.

“Sekarang dengan koperasi, tidak jauh lagi membeli benang. Di koperasi di wilayahnya sendiri, sudah ada. Belinya satu kali, tapi untuk mama penenun di koperasi. Itu meringankan mereka punya modal,” kata Julie.

Hal kedua yang tak kalah penting adalah pemasaran. Julie menyebut Rachmat Gobel adalah pengusaha sekaligus mantan menteri dengan networking yang luas. Maka untuk pangsa pasar, Gobel mendorong agar jaringan pasar semakin dibuka, baik pasar nasional maupun internasional.

“Kami meminta bantuan beliau untuk membuka pemasarannya. Kita tahu Pak Rachmat Gobel itu sering ke Jepang. Negaranya maju. Jadi beberapa sampel boleh beliau kasih lihat ke kita, sehingga jadi kelas cinderamata tingkat internasional sehingga buka kami punya wawasan,” kata Julie

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY