Dinkes Sumut Tunggu Hasil Swab Test Korban Banjir

0

Pelita.online –  Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) memastikan, hasil swab test 343 pengungsi korban banjir di Desa Tanjung Selamat, Kabupaten Deli Serdang dan pengungsi korban banjir di Medan, masih diteliti di laboratorium kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 masih menunggu laporan hasil dari pihak laboratorium atas swab test pengungsi korban banjir di Desa Tanjung Selamat dan Kota Medan.

“Meski hasil dari laboratorium belum keluar namun kita sudah mempersiapkan sejumlah langkah penanganan untuk ke depannya. Mulai dari upaya testing, tracing dan treatment (3T). Pendataan sudah dilakukan,” ujar Alwi Mujahit Hasibuan, Senin (7/12/2020).

Menurutnya, jika ada di antara pengungsi yang nantinya dinyatakan positif Covid-19, maka tenaga kesehatan akan mengambil langkah cepat untuk mengevakuasinya untuk dirawat di rumah sakit. Orang yang melakukan kontak erat juga akan menjalani swab test lagi.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara (BPBD Sumut) mencatat, sebanyak 7.343 orang warga yang terdampak banjir di Kota Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang), masih mengungsi.

Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, jumlah masyarakat yang mengungsi akibat banjir itu dengan perincian di Binjai sebanyak 3.300 orang, Tanjung Selamat 343 orang dan Medan 3.000 orang.

“Kebutuhan masyarakat selama berada di lokasi pengungsian masih terpenuhi. Petugas kita setiap saat memantau perkembangan di lokasi pengungsian dan bencana,” ujar Riadil Akhir Lubis.

Riadil mengatakan, proses pembersihan pemukiman warga yang terendam lumpur pascabencana banjir bandang di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, masih terus dilakukan petugas.

“Kita juga masih mencari terhadap 4 orang warga yang dinyatakan hilang. Dua orang hilang saat banjir di Desa Tanjung Selamat dan 2 orang lagi di Gang Merdeka kawasan Sungai Mati Medan,” katanya.

Riadil mengingatkan masyarakat di kabupaten/kota untuk tetap mewaspadai bencana banjir dan longsor. Pasalnya, curah hujan di daerah itu masih tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana.

“Petugas BPBD di kabupaten/kota juga harus siap siaga untuk memantau perkembangan di wilayahnya-masing. Selalu berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri dalam menanggulangi bencana,” sebutnya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY