Donald Trump Klaim Bakal Ditangkap Selasa, Desak Pendukung Protes

0

Pelita.online – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bakal ditangkap pada Selasa (21/3) terkait kasus skema uang tutup mulut yang menyeret aktris film dewasa Stormy Daniels.
Dalam unggahan di media sosial, seperti dilaporkan CNN pada Sabtu (18/3), Trump meminta para pendukungnya memprotes penangkapan tersebut.

“Kandidat Partai Republik terkemuka dan mantan Presiden Amerika Serikat akan ditangkap pada Selasa pekan depan”. Unggahan yang dibuat pada Sabtu (18/3) itu diduga merujuk pada dirinya sendiri.

Kendati demikian, Trump tak menjelaskan alasan penangkapannya. Dia hanya meminta para pendukungnya untuk “protes, dan ambil kembali bangsa kita”.

Menanggapi kabar ini, Ketua DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy, menilai setiap dakwaan potensial terhadap Trump bakal menyiratkan “penyalahgunaan kekuasaan yang keterlaluan” dari Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan.

Mike Pence, eks wakil presiden Trump kala itu, juga mengaku terkejut dengan kabar tersebut. Pence menduga penyelidikan terhadap Trump sarat akan “penuntutan politik”.

“Yah seperti orang Amerika lainnya, saya terkejut,” ucapnya kepada Breitbart News.

Tim Trump sejauh ini mengaku belum menerima informasi apapun dari kejaksaan. Namun mereka mengklaim telah mempersiapkan langkah guna mengantisipasi dugaan penangkapan tersebut.

“Tidak ada yang memberitahu kami apa pun sehingga sangat membuat kami frustrasi. Presiden Trump [kemungkinan] mengambil kesimpulan atas laporan pers,” kata pengacara Trump, Joe Tacopina, dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

Sementara itu, pada Jumat (17/3), CNN melaporkan bahwa lembaga penegak hukum kota, negara bagian, dan federal di New York City telah menggelar pertemuan selama sepekan terakhir.

Pertemuan itu diduga mengenai persiapan keamanan untuk kemungkinan dakwaan terhadap Trump.

Seorang sumber yang akrab dengan tim hukum Trump mengatakan bahwa tim tersebut telah mengadakan pertemuan untuk merencanakan berbagai skenario, termasuk Trump bepergian ke New York hingga melakukan sidang jarak jauh.

Menurut sumber tersebut, beberapa anggota tim hukum Trump menyarankan sang mantan presiden untuk meminta izin hadir jarak jauh karena alasan keamanan.

Namun tak jelas apakah Trump bakal melakukannya sebab dia juga sudah berdiskusi dengan timnya yang ingin memberikan pernyataan di gedung pengadilan.

Selain itu, sumber tersebut juga mengatakan Trump kini tengah mempertimbangkan untuk menyewa pengacara baru yang ramah TV dan dapat menangani media luar.

Sejauh ini, Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan enggan memberikan komentar.

Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg sebelumnya dilaporkan mulai melayangkan bukti kepada dewan juri yang menyelidiki kasus pembayaran US$130 ribu atau setara Rp1,99 miliar oleh mantan pengacara Trump, Michael Cohen, kepada bintang film dewasa Stormy Daniels awal tahun ini.

Stormy Daniels diketahui mengaku menjadi selingkuhan Trump selama 10 tahun. Namun Trump membantah isu perselingkuhan tersebut.

Pada 2018, Cohen mengaku bersalah atas penyelewengan dana kampanye federal dengan menggelontorkan uang untuk membayar Daniels dan sejumlah perempuan lain, seperti dilaporkan Reuters.

Dia mengklaim Trump memerintahkannya untuk memberikan uang tutup mulut kepada para perempuan tersebut.

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY