Dukung UAS Bicara Soal Khilafah, Din Syamsuddin: Itu Ajaran Islam

0

Pelita.Online, Jakarta – Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengaku prihatin dengan sejumlah tindakan yang dialami Ustadz Abdul Somad; seperti persekusi, pengadangan ceramah hingga fitnah. Ia mengimbau agar hal semacam itu tidak terjadi lagi.

“Ada satu fitnah yang sangat mudah sekali terjadi kepada seseorang, di antaranya adalah tuduhan Anti Pancasila. Umat Islam sudah sering dituduh hal itu,” ujarnya dalam keterangan pers yang dibuat Mustofa Nahrawardaya, Sabtu (03/11/2018).

Tuduhan tersebut, sebut Din, pernah dialami umat Islam pada masa Orde Baru. Umat Islam pernah mendapatkan fitnah seolah-olah mereka itu menentang Pancasila.

“Ini kan menyakitkan. Nah ini terjadi lagi dalam bentuk lain. Dituduh Anti Pancasila karena mengembangkan khilafah dan lain sebagainya. Sementara, khilafah itu kan ajaran Islam,” tegas Din.

“Umat Islam tidak bisa menafikan ajaran tentang khilafah, karena hal itu ada pemahamannya dalam Islam. Jangan lantas jika ada yang berbicara tentang khilafah, mengutip ayat Al-Quran tentang khilafah, lantas dituduh Anti Pancasila. Ini kekeliruan nalar yang saya sebut tadi itu,” jelas Din.

Din mengatakan bahwa ceramah-ceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang khilafah dari Al-Quran dan berdasarkan pandangan Islam. Dan itu sebagai upaya mencerdaskan bangsa.

“Saya kira itu sebagai misi keagamaan, dan itu penting bagi bangsa ini, yang sesuai dengan amanat UUD 1945, dengan mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, tolong jangan selalu dilihat secara politis,” kata Din yang bertemu langsung dengan Ustadz Somad.

Din menilai, tuduhan-tuduhan tersebut sebagai upaya adu domba antar umat Islam. Ia mengimbau agar umat Islam mewaspadai hal tersebut karena cara adu dombanya sangat halus.

“Sampai-sampai kita tidak merasakannya. Karena boleh jadi, pengadu domba tersebut masuk ke dalam diri kita, ke dalam kelompok-kelompok Islam, ke dalam ormas-ormas Islam, dan kemudian memprovokasi dari dalam secara halus,” ujar Din yang menjadi petinggi organisasi Muhammadiyah.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY