Email Internal Ungkap 65 Staf WHO Terinfeksi Virus Corona

0

Pelita.online – Sebuah surel internal yang diperoleh oleh Associated Press menunjukkan terdapat 65 kasus Covid-19 di markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, termasuk lima orang yang bekerja di sana dan melakukan kontak satu sama lain.

WHO menuturkan sedang menyelidiki bagaimana mereka bisa terinfeksi dan belum menentukan apakah penularan terjadi di kantornya. WHO mengonfirmasi kasus tersebut pada Senin (16/11) untuk pertama kalinya kepada publik.

“Sesuai protokol standar, rekan-rekan ini menerima perhatian medis yang diperlukan dan memulihkan diri di rumah. Lima kasus terakhir menjadikan jumlah total anggota yang dilaporkan terkena dampak dari angkatan kerja yang berbasis di Jenewa menjadi 65 orang sejak awal pandemi,” bunyi surel tersebut.

Menurut surel itu, 49 dari keseluruhan kasus terjadi dalam delapan pekan terakhir. Pengungkapan itu muncul di tengah lonjakan kasus di Eropa dan kota Jenewa sendiri.

Dilansir Associated Press, surel itu tidak menyebutkan siapa yang terinfeksi, tapi seorang staf WHO tanpa menyebut nama mengatakan kepada pers bahwa lima kasus terkait termasuk anggota kepemimpinan direktur jenderal WHO yang juga tim spesialis pengendalian infeksi.

“Sepengetahuan saya, klaster yang sedang diselidiki adalah bukti pertama dari potensi penularan di situs WHO,” kata Direktur Eksekutif Program Keadaan Darurat WHO, Michael Ryan kepada jurnalis.

Surel tersebut menyebutkan sekitar setengah dari infeksi yang tercatat sejauh ini terjadi pada orang-orang yang bekerja dari rumah. Tapi 32 orang lainnya adalah staf yang bekerja di kantor, di mana biasanya terdapat 2.000 orang berada di gedung itu.

Pihaknya mengaku telah memberlakukan kebersihan ketat, screening, dan tindakan pencegahan lainnya.

Dalam surel yang dikirim ke staf pada Jumat, Raul Thomas yang mengepalai operasi bisnis di WHO, mencatat lima orang dinyatakan positif Covid-19, yakni empat orang dari tim yang sama dan satu orang sempat melakukan kontak dengan mereka.

Itu bisa menunjukkan bahwa pengendalian dasar infeksi dan prosedur jarak sosial kemungkinan tidak diterapkan secara efektif.

“Kami memiliki beberapa kasus yang telah dikaitkan dengan tempat tersebut. Kami memang memiliki beberapa kasus dalam sepekan terakhir yang saling terkait,” kata kepala teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove.

“(Dari kasus terkait), ada kemungkinan cara di mana mereka terinfeksi berada di luar kantor. Jadi kami masih melakukan penyelidikan epidemiologi dengan hal itu,” ujar dia.

Dua pekan lalu, Van Kerkhove mengatakan belum ada transmisi di markas besar WHO tapi dia juga mengatakan bahwa pihaknya sedang memantaunya.

Awal bulan ini Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, memutuskan melakukan karantina mandiri usai dilaporkan terlibat kontak dengan seseorang yang kemudian dinyatakan positif virus corona.

WHO berulang kali menghadapi kritik atas penanganan pandemi, salah satunya oleh Presiden Donald Trump yang menuduh WHO “berkolusi” dengan China untuk menyembunyikan penyebaran awal Covid-19.

Pada Juni, AP menemukan bahwa WHO secara terbuka memuji China atas kecepatan dan transparansi penanganan.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY