Sukabumi, PelitaOnline.id – Puluhan warung yang berada di bibir pantai rusak akibat diterjang gelombang pasang laut selatan Sukabumi yang sudah terjadi dalam sepekan terakhir ini, namun tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
“Dari laporan yang masuk ke kami, gelombang pasang tersebut terjadi di sepanjang bibir pantai terhitung mulai Pantai Cipatuguran di Kecamatan Palabuhanratu hingga Pantai Cibangban di Kecamatan Cisolok yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten,” kata Sekretaris Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi Yanyan Nuryanto di Sukabumi, Rabu, 8/6.
Dia menjelaskan gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob itu merusak puluhan warung dan menghanyutkan tiga warung semipermanen yang berdiri di bibir pantai di wilayah Pantai Citepus dan Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu.
Bencana gelombang pasang memang sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya dan wargapun terbiasa dengan kejadian itu, namun untuk tahun ini durasi gelombang pasang lebih panjang dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.
Namun demikian, jika durasi gelombang pasang bertambah lama maka tidak menutup kemungkinan warung-warung yang berada di bibir pantai akan terbawa hanyut oleh arus laut yang naik ke darat.
“Gelombang pasang dan banjir rob ini biasa terjadi pada pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB, setelah itu gelombang kembali normal. Gelombang pasang ini sudah menjadi siklus alam tahunan sehingga warga tidak panik, bahkan terbiasa,” kata Yanyan.
Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan gelombang pasang sudah terjadi sepekan terakhir dan tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Namun demikia, pihaknya tetap bersiaga dan antisipasi adanya warga atau wisatawan yang hanyut oleh gelombang itu.(Ant)
