Gerindra: Iriawan Pj Gubernur, Pemerintah Jilat Ludah Sendiri

0

Pelita.Online – Menteri Dalam Negeri telah melantik Komjen Pol Iriawan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, pemerintah telah menjilat ludah sendiri.

“Kenapa pemerintah begitu ngototmenjadikannya sebagai Pj Gubernur Jawa Barat, sehingga sampai tak segan menjilat ludah sendiri? Apa motifnya? Dulu alasannya rawan politik, tapi sejauh ini Pilkada Jabar aman-aman saja,” kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Senin (18/6/2018).

Wakil Ketua DPR ini mengingat bahwa Presiden Jokowi pernah menyebut pelantikan Iriawan sekadar usulan. Selanjutnya, Mendagri dan Kapolri akhirnya menarik kembali usulan agar Iriawan menjadi Pj gubernur. Menko Polhukam Wiranto bahkan telah mengklarifikasi tegas pembatalan usulan tersebut.

“Tapi tiba-tiba hari ini malah dilantik. Masyarakat bisa menilai sendiri, siapa sebenarnya yang gemar berbohong? Ke depan, sulit bagi publik untuk gampang mempercayai pernyataan pemerintah. Apa yang dikatakan lain dengan yang dilakukan,” kata Fadli.

Ketiga, kengototan pemerintah untuk melantik Iriawan memancing spekulasi di tengah masyarakat. Jawa Barat bukanlah zona merah pilkada, tapi pelantikan polisi menjadi Pj gubernur tetap dilakukan.

“Langkah pemerintah yang tak mau dikoreksi semacam inilah yang justru bisa memanaskan dan menggelisahkan masyarakat Jawa Barat. Keputusan ini bisa menodai Pilkada Jawa Barat,” kata Fadli.

Pelantikan itu juga dinilai Fadli Zon mencederai semangat reformasi. Seharusnya yang dilantik adalah pejabat di lingkungan Kemendagri saja. Namun pemerintah seolah tak peduli terhadap kontroversi, bahkan mengambil sikap bertolak belakang dari apa yang pernah diutarakan menterinya bahwa usulan pelantikan itu dibatalkan. Pemerintah dinilainya telah melakukan pembohongan publik.

Pelantikan Komjen M Iriawan menjadi Pj Gubernur Jawa Barat hari ini membuktikan semua pernyataan pemerintah tadi ternyata tak bisa dipercayai. Pemerintah bisa dianggap telah melakukan kebohongan publik, menipu rakyat,” kata Fadli.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan pelantikan Iriawan sudah sesuai dengan aturan. Pelantikan itu juga tak ada kaitannya dengan Pilkada Jawa Barat, yang akan berlangsung pada 27 Juni nanti.

“Nggak ada apa-apa, yang penting tidak melanggar undang-undang. Dulu itu kan orang curiga, belum-belum (sudah) curiga,” kata Tjahjo saat ditemui seusai pelantikan di Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Kota Bandung, tadi.

Dia sadar betul apa yang diusulkannya itu akan berpengaruh terhadap Presiden Jokowi. Namun dia memastikan tidak ada aturan yang dilanggar dalam penunjukan M Iriawan itu.

“Kami nggak mungkin dong, saya mengusulkan orang kemudian menjerumuskan Pak Presiden, kan nggak mungkin. Saya sesuai aturan dan undang-undang karena nama yang saya usulkan saya kirimkan kepada Pak Presiden,” ucapnya.

Detik.com

LEAVE A REPLY