Gubernur Sulsel Pelajari Manajemen Air Pertanian di Australia

0

Pelita.online –  Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mendapat undangan khusus dari Pemerintah Australia. Nurdin yang didampingi Konsul Australia di Makassar, Aron Corbet, meninjau dan mempelajari manajemen air pertanian di perusahaan teknologi irigasi Netafim.

Dalam rilisnya, Selasa (8/10/2019), Nurdin disebutkan melihat langsung manajemen pengairan pertanian dari kolam khusus yang berteknologi GPS dan dapat dikontrol lewat aplikasi ponsel, mengairi lahan-lahan pertanian yang dikembangkan perusahaan Netafim.

Nurdin mengatakan manajemen pengelolaan air dengan sistem pipanisasi seperti di Australia akan diterapkan tahun ini dalam program pengembangan tanaman jagung di lahan seluas 200 hektar di Kabupaten Takalar.

Pemerintah India, lanjut Levy, telah membuat program peningkatan kesejahteraan petani dengan memanfaatkan sistem irigasi tetes dengan anggaran USD 100 juta.

“Kita di Sulsel dan Indonesia pada umumnya kelebihan sumber daya air, tapi belum di-manage dengan baik,” ujar Nurdin yang berlatar belakang Guru Besar Ilmu Kehutanan Unhas ini.

Sementara itu, menurut Manager Director Netafim Levy Schneider, sistem manajemen air yang mereka produksi sudah dikembangkan di beberapa negara yang sering terjadi kekeringan, seperti di Afrika Selatan dan India.
Pada tahun pertama program ini berhasil meningkatkan produksi pertanian India dengan nilai setara USD 100 juta dan meningkatkan kesejahteraan 27.000 petani setempat. Di Australia sendiri, petani diharuskan membayar air sekitar Rp 7,5 juta untuk 1.000 kubik untuk mengairi lahannya.

“Petani Australia mau membayar karena hasil pertanian mereka menguntungkan, tiap 1 hektar lahan dapat memproduksi 19 ton jagung,” pungkas Levy.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY