Hari Ini, Aburizal Bakrie Disuntik Vaksin Nusantara Langsung oleh Terawan

0

Pelita.online – Politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie menerima penyuntikan vaksin sel dendritik SARS-CoV-2 atau Vaksin Nusantara tahap kedua pada hari ini, Jumat, 16 April 2021. Penyuntikan vaksin dendritik untuk Aburizal ini dilakukan langsung oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang juga inisiator pengembangan Vaksin Nusantara.

“Jam 14.00 WIB di RSPAD Gatot Subroto, vaksinnya langsung disuntikkan oleh Pak Terawan,” kata juru bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa kepada Tempo, Jumat, 16 April 2021.

Istri dan putri Aburizal, Tatty Murnitriati dan Anindhita Anestya Bakrie juga menerima Vaksin Nusantara hari ini. Lalu Mara mengatakan, mereka bertiga sama-sama telah diambil sel darahnya pada pekan lalu.

“Minggu lalu kan diambil darahnya, terus hari ini disuntikkan kembali,” ujar Lalu.

ADVERTISEMENT

Peneliti Vaksin Nusantara, Kolonel Jonny, sebelumnya menjelaskan penyuntikan Vaksin Nusantara terbagi menjadi dua tahap. Pertama, mengambil sampel darah dari calon penerima vaksin.

Dari sampel darah itu, sel darah putihnya akan dibiakkan selama lima hari. Setelah lima hari, sel darah putih tersebut akan dikenalkan dengan protein S pada SARS-CoV-2 selama dua hari.

Menurut Jonny, setelah dua hari dikenalkan dengan protein S pada SARS-CoV-2, sel darah putih akan mempunyai memori terhadap virus Corona. Sel darah ini kemudian disuntikkan kembali ke dalam tubuh pemiliknya.

Lalu Mara mengatakan Aburizal dan keluarganya bersedia mengikuti uji klinis tahap II Vaksin Nusantara dengan alasan agar Indonesia lebih mandiri dalam mengatasi pandemi Covid-19. Aburizal Bakrie, kata dia, menilai upaya pengembangan Vaksin Nusantara ini dilakukan oleh orang-orang yang kompeten di bidang kesehatan sehingga mesti didukung.

“Karena kalau berhasil kita semua yang diuntungkan. Jadi tak perlu dipertentangkan. Biarlah hasil akhir yang bicara, kita doakan semuanya berhasil, demikian kata Pak Ical,” kata Lalu.

Pengembangan Vaksin Nusantara yang melibatkan Terawan Agus Putranto sebenarnya masih menuai kontroversi. Hingga kini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan izin uji klinis tahap kedua penelitian Vaksin Nusantara. BPOM menyebutkan bahwa keamanan vaksin, kemampuan vaksin dalam membentuk antibodi, dan pembuktian mutu dari produk vaksin dendritik belum memadai.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY