Hidup Sehat, Ikuti Panduan Belanja Bahan Makanan Selama Ramadhan

0

Pelita.Online – Bingung makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi selama Ramadhan? Nah, kali ini kami mneyediakan panduan belanja bahan makanan selama Ramadhan khusus bagi Anda. Dengan begitu, Anda akan mengetahui makanan apa saja yang pas selama Ramadhan ini, sebagai penunjang kesehatan Anda agar lebih baik.

Sebelumnya, penuhi lemari pendingin penyimpan makanan dengan buah-buahan serta sayuran segar. Jadikan ini menu utama selama Ramadhan, untuk bersahur, berbuka serta menu makan malam. Jauhi pola makan berbasis budaya kuliner yang umum dilakukan selama Ramadhan. Kalau pun sulit menolak undangan, batasi setidaknya hanya dilakukan 1-2 hari dalam sepekan.

Beras putih

Beras tanpa melalui proses khusus umumnya akan menghasilkan produk yang masih kasar, brwarna suram, berkulit keras, serta sulit dimasak agar pulen dan lembut. Hal ini kemudian dihindari dengan menghadirkan serangkaian proses dan penambahan substansi yang membuat beras tersebut menjadi bahan makanan nyaris tanpa ada gunanya bagi tubuh.

Pemutih yang dipakai untuk beras berubah menjadi bahan makanan yang sangat berbahaya secara akumulatif untuk kesehatan. Sifat lembut tersebut juga membuat beras putih mudah sekali dikonsumsi dalam jumlah banyak, tetapi minim kunyah. Akhirnya, membebani sistem cerna, terutama pankreas yang harus menghasilkan insulin dalam jumlah banyak.

Roti

Sering dianggap makanan ringan tapi padat dan mengenyangkan, itulah sebabnya roti menjadi pilihan utama sahur. Kenyataannya pemakaian ragi, adalah salah satu bentuk unsur pemicu banyak masalah serius dalam pencernaan manusia. Puasa yang dimulai dengan roti menimbulkan kondisi cepat lapar, lemah serta pencernaan bermasalah.

 Sereal

 

Sereal yang digunakan untuk sahur rentan dengan masalah karena kandungan gandum yang umunya sulit dicerna banyak orang. Sereal umumnya juga padat gluten yang sulit dicerna. Apalagi bila sereal dibuat dalam bentuk instan, yang prosesnya menghilangkan manfaat dan memberi banyak substansi tambahan penyebab masalah kesehatan.

Tradisi mengonsumsi sereal dengan menambah susu pun membuat kombinasi unsur makanan ini menjadi sangat buruk bagi sistem cerna pada pagi hari. Juga paham salah kaprah dengan penambahan buah-buahan dalam kombinasi tadi, yang rentan meningkatkan kadar gula darah, memperberat kerja pankreas, membuat cepat lapar serta lelah bagi pelaku puasa.

Daftar belanja bulanan makanan Anda, kali ini mungkin perlu diubah. Berikut panduannya:

Protein hewani (daging merah, unggas dan ikan)

Ketiga protein hewani tersebut sering disalahartikan sebagai bahan makanan utama. Sejatinya lebih baik dihindari untuk dikonsumsi secara rutin. Sulit sekali mencerna protein, pun sama rumitnya untuk dipecah menjadi asam amino yang bisa dimanfaatkan tubuh. Kadang butuh waktu minimal empat jam untuk bisa dicerna tubuh, dalam bentuk prosesan atau menambahkan pati saat cerna bisa menjadi lebih buruk lagi, bahkan 48-72 jam.

Jangan lupa, cara hewan diternakkan pun saat ini sangat jauh dari cara alami yang bisa membuat hewan tersebut sehat. Terutama selama puasa Ramadhan, minimalkan mengonsumsi protein hewani.

Susu hewan dan turunannya (keju, yoghurt, es krim)

Selama ini sering disalahartikan bahwa susu hewan dan turunannya sebagai makanan super yang mampu memberi gizi terlengkap pada manusia. Susu hewan terutama sapi memang bergizi tinggi, namun didesain oleh Tuhan khusus untuk spesies mereka masing-masing. Mengonsumsinya akan memberikan risiko jangka pendek ataupun berkepanjangan yang sering tidak terkira disebabkan sebagai akibat minum susu secara rutin.

Beragam produk susu coba dilahirkan untuk merekayasa pengetahuan atau fakta yang terkuak bahwa susu sapi bukanlah untuk kesehatan. Misalnya susu rendah laktosa, susu ibu hamil, menyusui, anak balita hingga susu lansia, tetap tidak menutupi masalah kesehatan yang ditimbulkan. Info kredibel mengenai susu bisa Anda dapatkan dari berbagai sumber yang kini populer di mana-mana.

Hindari mengonsumsi susu untuk sahur atau berbuka pada saat Ramadhan, proses cerna tubuh akan langsung kerepotan untuk menangani substansi yang satu ini. Lebih baik perbanyak air putih.

islampos.com

LEAVE A REPLY