Ibrahimovic dan Milan Balikan, Nostalgia Semata atau Apa?

0

Pelita.online – Zlatan Ibrahimovic resmi kembali ke AC Milan dan akan bergabung per Januari nanti. Apakah perekrutannya tepat untuk mengangkat Rossoneri?

Kembalinya Ibrahimovic diumumkan Milan, Sabtu (28/12/2019) dini hari WIB. Penyerang 38 tahun itu dikontrak sampai akhir musim, dengan opsi untuk musim berikutnya.

Secara pengalaman, Ibrahimovic tak perlu diragukan lagi. Di Eropa, ia sudah kenyang trofi bersama Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, Paris Saint-Germain, Manchester United, termasuk dengan Milan.

Ibrahimovic niscaya punya mental pemenang, yang mengantarnya sedemikian sukses. Tapi ia jelas tak lagi sama dengan Ibrahimovic yang pada 2011 silam mengantarkan Milan meraih Scudetto.

Pemain kelahiran Malmo ini sekarang sudah 38 tahun dan sempat diperkirakan bakal mengakhiri karier di Major League Soccer (MLS) alias Liga Amerika Serikat. Ya, ia sudah dua tahun terakhir memperkuat LA Galaxy di MLS, yang identik dengan citra liga untuk masa persiapan pensiun pemain-pemain top Eropa.

Soal ketajaman, Ibrahimovic memang tak menunjukkan tanda-tanda ada penurunan. Well, setidaknya di MLS pada musim 2019 ini ia masih mampu mencetak 30 gol dalam 29 penampilan.

Namun Serie A tentu saja berada di level yang berbeda dengan MLS. Ibrahimovic akan butuh menyetel lagi mentalitasnya, mempersiapkan kembali tubuhnya untuk pertarungan yang lebih keras dan menuntut pikiran dan fisik. Apalagi jika misinya mengangkat Milan dari papan tengah.

Milan saat ini tercecer di posisi 11 klasemen Liga Italia, baru memetik enam kemenangan dari 17 pertandingan. Dengan koleksi 21 poin sejauh ini, tim arahan Stefano Pioli ini sudah tertinggal 14 poin dari AS Roma di posisi empat sebagai batas zona Liga Champions.

Salah satu problem serius Milan sejauh ini adalah produktivitas gol: baru bikin 16 gol sementara sudah kemasukan 24 kali. 16 gol itu menempatkan Milan di posisi lima…dari bawah dalam hal menjebol gawang.

Ini tak terlepas dari mandulnya Krzysztof Piatek. Ujung tombak andalan Milan ini baru mengoleksi empat gol dalam 17 penampilan, yang anehnya sudah menempatkannya sebagai top skorer tim bersama Theo Hernandez, seorang bek kiri.

Nah, jika melihat faktor Piatek, maka boleh jadi Milan berharap kehadiran Ibrahimovic menjadi pendorong untuk penyerang 24 tahun tersebut. Ibrahimovic bisa menjadi mentor untuk pemain yang musim lalu bikin 11 gol dari 21 penampilan di semua kompetisi untuk Milan tersebut.

Ibrahimovic sudah menegaskan siap membantu rekan-rekan setimnya, untuk mengembalikan Milan ke posisi yang lebih baik.

“Saya kembali ke klub yang sangat saya hormati dan kota Milan yang saya cintai. Saya akan berjuang bersama-sama dengan rekan setim saya untuk mengubah perjalanan musim ini. Saya akan melakukan segalanya untuk mewujudkan itu,” kata Ibrahimovic di situs resmi Milan.

Kira-kira, apakah kembalinya Ibrahimovic akan memberikan dampak positif untuk Milan? Atau sekadar demi ingatan manis masa lalu?

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY