‘Istana’ Putin Diserang Drone Ukraina? Begini Kata AS

0

pelita.online – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan dia sangat skeptis terhadap tuduhan apapun yang dibuat oleh Rusia, setelah Moskow mengeklaim Kyiv telah melancarkan serangan pesawat tak berawak (drone) ke Kremlin.

“Saya sudah melihat laporannya. Saya tidak bisa memvalidasinya, kami tidak tahu,” kata Blinken di sebuah acara di Washington, dikutip AFP, Kamis (4/5/2023).

Rusia mengatakan pada Rabu (3/5/2023) bahwa dua pesawat tak berawak telah menargetkan kediaman Presiden Vladimir Putin di Kremlin, menggambarkannya sebagai “serangan teroris” Ukraina menjelang Hari Kemenangan Rusia.

Adapun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah klaim Moskow bahwa Ukraina telah berusaha untuk membunuh Putin.

“Kami tidak menyerang Putin… Kami bertempur di wilayah kami, kami mempertahankan desa dan kota kami,” kata Zelensky kepada wartawan dalam konferensi pers dengan para pemimpin Nordik di Helsinki.

“Kami tidak menyerang Putin atau Moskow. Kami tidak memiliki cukup senjata untuk ini,” tambahnya.

Serangan itu terjadi di tengah persiapan Rusia untuk perayaan Hari Kemenangan Perang Dunia 2 pada 9 Mei. Peristiwa itu adalah saat Rusia menandai kemenangan Uni Soviet atas Nazi dengan parade militer besar-besaran. Ini menjadi peristiwa sentral pemerintahan Putin.

Sejumlah rekaman yang menunjukan serangan itu dilaporkan muncul di berbagai akun media sosial. Salah satunya memuat sebuah kendaraan terbang meledak menjadi bola api di atas atap Istana Senat, dengan bendera Rusia di atasnya, yang merupakan salah satu bangunan utama di dalam kompleks Kremlin.

Sebelum drone menyerang kediaman Putin, Rusia memberi pernyataan soal sejumlah sabotase yang dilakukan Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

sumber : cnbcindonesi.com

LEAVE A REPLY