Pelita.online – Jaksa Agung M Prasetyo berharap ada unsur Polri dan Kejaksaan yang masuk dalam komposisi pimpinan KPK periode 2019-2023. Dengan komposisi itu, kinerja KPK diyakini Prasetyo akan menjadi lebih baik.
“Jadi kalau ada yang mengatakan jaksa jangan masuk ke sana, polisi jangan masuk ke sana, apa alasannya tidak boleh masuk ke sana? Dikira masuknya polisi dan jaksa itu KPK menjadi akan rusak? Justru akan lebih baik, saya jamin akan lebih baik,” ujar Prasetyo kepada wartawan di kantor Badan Diklat Kejaksaan, Jl RM Harsono, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019).
Terkait proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK, Prasetyo berharap 5 orang calon yang berasal dari Kejaksaan bisa lolos dalam seleksi tahap kedua. Seleksi tahap kedua digelar pekan lalu terkait uji kompetensi capim KPK.
“Harapan kita tentunya mereka nanti akan berhasil lolos dalam seleksi uji kompetensi capim KPK supaya di sana Kejaksaan bisa memberikan arah yang benar tentang kinerja KPK. KPK itu penegak hukum, kalau ditangani oleh mereka yang tidak punya latar belakang praktisi hukum ya itu tentunya mereka akan banyak sekali waktu yang terbuang harus belajar sebaiknya,” sambung Prasetyo.
Diberitakan sebelumnya, dari total 192 pendaftar capim KPK yang lolos tahap awal/administrasi, ada 5 nama dari unsur Kejaksaan. Kelimanya adalah Sugeng Purnomo, M Rum, Ranu Mihardja, Johanis Tanak, dan Supardi.
Sedangkan pada hari ini, Pansel capim KPK menggelar rapat terkait pengumuman hasil uji kompetensi atau tahap kedua. Pada tahap kedua, capim KPK mengikuti uji kompetensi mengisi pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda serta menyusun makalah.
Sumber : Detik.com
