Kirana Mahdiah Juara Pertama Letter Writing Competition 2015

0

MATARAM, Pelita.Online – Kirana Mahdiah Sulaeman, siswa Homeschooling Pewaris Bangsa Bandung menjadi juara pertama Letter Writing Competition (LWC) 2015 yang diselenggarakan Harian Republika kerjasama dengan PT Pos Indonesia Persero dan BPPD NTB.

Sementara Nurul Aulia Annisa, Siswa MAN 2 model Mataram menjadi runner up satu dan Monica Juliet asal SMA Candle Tree, Tangerang menjadi runner up dua.

Masing masing juara berhak mendapatkan Thropy dan uang saku untuk juara satu sebesar Rp 15 juta, runner up satu Rp 12,5 juta dan runner up dua mendapatkan uang saku sebesar Rp 10 juta.

Ketiga pemenang dipilih berdasarkan penilaian juri, dimana 70 persen penilaian berdasarkan naskah yang dikirim pertama kali kepada panita dan 30 persen dari naskah yang ditulis saat kegiatan LWC berlangsung sejak Jumat (7/8) hingga Ahad (9/8).

Kepala Regional VIII Bali Nusra PT Pos Indonesia, Deni Rahmat Drajat mengatakan kegiatan LWC merupakan upaya PT Pos dalam membentuk remaja yang berkarakter dan kreatif melalui media budaya membaca dan menulis. “Semoga mendapatkan pengalaman dan ilmu baru dan dapat menelurkan ilmu baru saat didaerah masing-masing,” ungkapnya.

Selama proses kegiatan LWC, jumlah tulisan yang masuk ke panitia mencapai 1000 tulisan. Dimana, panitia menyortir tulisan menjadi 30 tulisan finalis. Proses seleksi tersebut memakan waktu selama hampir satu minggu dengan satu persatu tulisan diperiksa. Kegiatan LWC pun menghadirkan penulis-penulis yang handal seperti Tere Liye, Habiburahman El Shirazy dan penulis Skenario, Gina S Noer.

Kirana: Tak Menyangka Bisa Menjadi Juara

Juara satu LWC 2015, Kirana Mahdiah Sulaeman mengaku senang dan tidak menyangka bisa menjadi juara lomba menulis surat. Sebab, dirinya menilai bahwa tulisan yang dibuatnya selama kegiatan merasa kurang berkualitas dibandingkan dengan peserta yang lain. Dimana, rata-rata peserta lainnya menulis dengan memakai gaya bahasa yang sastrawi.

“Benar tidak menyangka, soalnya saat bikin surat merasa kurang berkualitas dibandingkan dengan teman yang lain. Peserta lain indah banget menulisnya, aku biasa saja dan gak tahu kenapa bisa terpilih. Senang banget jadi juara LWC buat pertama kali,” ujarnya kepada Republika, Ahad (9/8).

Kirana menuturkan, surat yang ditulisnya menceritakan tentang perjalanannya selama di Lombok khususnya menyangkut budaya dan adat istiadat Lombok. Ia menilai budaya Lombok adalah budaya anti maindstream seperti Merariq.  Bahkan, jika berkesempatan, dirinya mengaku ingin tinggal di Lombok.

Republika.co.id

LEAVE A REPLY