Kisah Alphero, Siswa Asal Samarinda Diterima di 8 Kampus Top Dunia

0

pelita.online – Alphero Tanlianto, siswa SMA asal Samarinda berhasil diterima di 8 kampus bergengsi dunia. Alphero dinyatakan lulus di Nanyang Technological University Singapura, University of Toronto Kanada, University of British Columbia Kanada, Wageningen University & Research Belanda, Curtin University Australia, Monash University Australia, University of Sydney Australia dan University of New South Wales Australia. Melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Alphero memilih jurusan Civil Engineering atau Teknik Sipil di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura.

Alphero mengatakan, dirinya memiliki mimpi untuk berkontribusi pada negeri dalam hal pembangunan infrastruktur di Kalimantan yang sebentar lagi akan menjadi Ibu Kota Nusantara. “Setelah lulus (pendidikan Teknik Sipil di NTU Singapura), saya akan kembali ke Indonesia dan memberi kontribusi untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Kalimantan, yang sebentar lagi akan menjadi Ibu Kota Nusantara,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

Menyukai fisika dan ukir prestasi

Alphero merupakan salah satu putra daerah yang mengharumkan nama Samarinda berkat kecintaan dan prestasinya di bidang Fisika. Saat duduk di bangku SMP, Alphero sudah memperoleh medali perak untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP di bidang IPA. Ketekunan Alphero di bidang riset juga membuat dirinya dilirik oleh kedutaan Amerika menjadi satu dari empat siswa Indonesia yang mengikuti UNVIE Space Camp Exchanges 2022.

Dalam kegiatan tersebut, Alphero mendapat pelatihan dan pengalaman mengenai ruang angkasa, termasuk berkenalan dengan astronot, simulasi gravitasi bulan, hingga menjadi tim pelaksana keberangkatan roket. Meski telah memiliki berbagai prestasi, Alphero tetap serius dan memberikan persiapan terbaiknya untuk dapat lolos seleksi kuliah di jurusan Teknik Sipil NTU.

Menurutnya, tahapan seleksi dari berbagai universitas cukup ketat, termasuk NTU Singapura, yang tahapan seleksinya berubah di tahun 2022. Prestasi dan capaian hingga kini, menurut Alphero bisa ia dapatkan berkat dukungan penuh dari dari orangtua, alumni OSN, dan para guru. Termasuk lembaga bimbingan studi luar negeri, Schoters yang membantunya mempersiapkan kuliah di luar negeri.

Alphero mengatakan, ia mendapat bimbingan intens bersama tentor profesional Schoters untuk memenuhi berbagai syarat seleksi, mulai dari administrasi, substansi, dan wawancara, hingga membawa dirinya diperebutkan oleh delapan kampus bergengsi dunia. Alphero juga dibimbing untuk melengkapi syarat dokumen yang dibutuhkan seperti motivation letter, pelatihan Study Abroad Academy mengenai IELTS dan SAT, hingga strategi jitu lolos interview.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY