Korban Tewas Gempa Banjarnegara Jadi 3 Orang

0

JAKARTA. Pelita.online – Kabupaten Banjarnegara berstatus tanggap darurat selama 14 hari ke depan, pasca diguncang gempa bumi berkekuatan 4,4 skala richter, Rabu (18/4) siang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sarwa Pramana, mengungkapkan, pihaknya bersama pejabat lintas dinas Pemkab Banjarnegara telah menggelar rapat koordinasi untuk menentukan langkah-langkah antisipatif penanganan warga yang terimbas bencana.

Menurut Sarwa, data jumlah korban terus diupdate karena ia menenggarai jumlahnya masih bisa bertambah. Tim gabungan dikatakannya masih terus melakukan pendataan serta proses evakuasi mencari korban terdampak.

“Status tanggap darurat telah diberlakukan 14 hari ke depan. Untuk sampai kapan harinya, kita masih rapatkan malam tadi,” ujar Sarwa, Kamis (19/4) pagi

Gempa mengakibatkan tiga warga tewas serta ratusan warga mengungsi.

Korban tewas bertambah menjadi tiga orang. Setelah Asep, bocah berusia 12 tahun meninggal dunia setelah dievakuasi di Puskesmas Kalibening, dua orang lainnya juga dilaporkan meninggal dunia.

Dua korban tewas lainnya atas nama Kasrih, berusia 100 tahun, warga Dusun Bakalan Desa Kertosari serta Sumardi berusia 80 tahun, warga Desa Kertosari.

“Sudah tiga korban meninggal dunia. Korban terakhir meninggal saat dirawat di RSUD Banjarnegara,” ujar Sarwa.

Korban luka berat dan ringan jumlahnya ada ratusan orang dan telah di puskesmas terdekat. Pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.

BNPB mencatat, korban luka-luka sebanyak 21 orang. Korban dirawat di puskesmas dan di rumah sakit daerah. Korban sebagian besar disebabkan tertimpa oleh bangunan yang roboh.

Kerusakan rumah rusak sebanyak 316 unit yang tersebar di Desa Kasinoman 217 unit rumah, Desa Kertosari sebanyak 62 unit rumah dan Desa Plorengan 37 unit rumah.

 

BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY