Lazismu Akan Sahkan RAPB Nasional 2021

0

Pelita.online – Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Pusat menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) menuju penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu 2021. Adapun, bimtek ini dilaksanakan pada pelatihan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB) Lazismu.

Bimtek yang dilaksanakan secara virtual ini diikuti Lazismu se-Indonesia mulai kantor wilayah hingga kantor layanan (KL). Pada bimtek pertama, peserta diberikan pengarahan dalam membuat RAPB. Sedangkan pada Bimtek kedua, peserta akan dipandu untuk input RAPB ke sistem Lazismu Nasional.

Eny Muslichah Wijayanti dari Bagian Keuangan Badan Pengurus Lazismu Pusat mengatakan, bimtek dilaksanakan karena ada beberapa kantor layanan yang belum mampu menyusun RAPB sesuai format yang telah ditentukan. “Pelatihan RAPB secara nasional akan lebih maksimal ketimbang harus melalui struktur wilayah, daerah, dan kantor layanan. Jadi, informasinya bisa lebih cepat sampai. Peserta lebih dari 300 orang,” kata Eny Muslichah Wijayanti, dalam keterangannya Kamis (3/12/2020).

Eny berharap pasca-bimtek pertama, kantor layanan dan daerah berkoordinasi dengan wilayah agar setiap wilayah dapat mengetahui angka RAPB yang akan diinput bimtek kedua. “Input RAPB ini menjadi RAPB Lazismu nasional dan akan disahkan pada Sabtu, 5 Desember 2020 ketika penutupan rakernas,” sambungnya.

Dia menambahkan, RAPB juga menjadi peta bagi pergerakan Lazismu selama satu tahun ke depan. Dalam perjalanannya, RAPB Lazismu nasional selalu naik setiap tahun. Hanya saja, lanjutnya, realisasinya tidak selalu terpenuhi 100%.

“Kalau kita tidak punya rancangan untuk tahun depan, kita tidak bisa bergerak dan berkembang. Target dan acuan kita ada di RAPB. Setiap tahun harus selalu naik. Tidak boleh turun. Nanti, di situ, bisa terlihat, apakah mampu kita mencapai target tersebut. Maka itu, RAPB menjadi kunci,” tukas Eny Muslichah Wijayanti.

Dia mengatakan, selama pandemi Covid-19, pemasukan donasi ke Lazismu pusat tetap stabil. Pasalnya, mitra Lazismu tetap menyalurkan berbagai donasi. Sementara di beberapa tempat, pemasukan secara offline berkurang. Namun, banyak yang berpindah ke online, sehingga penghimpunan secara online menjadi lebih maksimal.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY