Lembata Darurat Bencana, Ribuan Warga dari 28 Desa Sudah Diungsikan

0

Pelita.online – Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) Eliyaser Yentje Sunur mengatakan, lebih dari 20.000 warga telah dievakuasi dari 28 desa yang paling terdampak erupsi Gunung Ili Lewotolok. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lembata juga telah menetapkan status darurat bencana di daerah itu.

“Status darurat bencana sudah kita tetapkan sejak hari pertama. Jadi saat ini Lembata dalam keadaan darurat bencana,” kata Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur saat dihubungi via telepon dari Kupang, Selasa, (1/12/2020).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan bencana erupsi gunung berapi Ile Lewotolok yang saat ini sudah naik status dari level II atau waspada menjadi Level III Siaga.

Ia menambahkan bahwa terkait status darurat bencana tersebut juga, kata dia, sudah dia sampaikan ke Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat.

Eliyaser Yentje Sunur mengatakan, saat ini sejumlah pengungsi terus dievakuasi dari 28 desa di dua kecamatan di kaki gunung Ile Lewotolok. Seluruh warga saat ini diungsikan di tujuh titik pengungsian yang sudah dibangun tenda dan dapur umum oleh BPBD, TNI serta Polri di wilayah yang aman di Lembata.

Bupati Lembata Lembata Eliyaser Yentji membenarkan masih banyak warga yang belum dievakuasi. “Puluhan ribu warga di dua kecamatan yakni Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur harus dievakuasi ke wilayah Lewoleba. Saat ini BPBD, TNI dan Polri dibantu Tim SAR dari Maumere dan Kupang masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga,” katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 di tengah warga yang mengungsi, Yentje mengatakan, penanganan para pengungsi juga menerapkan protokol kesehatan sesuai yang sudah ditetapkan.

Protokol kesehatan tersebut seperti para pengungsi tetap harus menjaga jarak, mencuci tangan di air mengalir dengan sabun, dan memakai masker.

“Kami juga meminta para petugas kesehatan untuk selalu siaga memeriksa kesehatan para pengungsi. Sehingga jika ada yang memiliki gejala sakit untuk dipisahkan dari warga yang sehat, untuk dirawat di gedung yang sudah disiapkan Pemda,” tambahnya.

Sementara Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang, NTT mengirim personel dan peralatan untuk membantu mengevakuasi warga dari desa-desa di kaki Gunung Ili Lewotolok.

Komandan Tim Kantor SAR Kupang Johannes Lake Watu mengatakan, sebanyak 22 personel dilengkaoi peralatan evakuasi yang sudah dikirim ke Lembata.

Johannes mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya juga belum mengetahui kondisi terakhir di Lembata namun menurut laporan erupsi gunung api itu masih terus terjadi.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY