Malang Melintang di Kompetisi Eropa, Thomas Doll Soroti Sistem Keamanan Suporter Sepak Bola Indonesia

0

Pelita.Online – Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll meminta adanya perbaikan sistem keamanan menyangkut suporter sepak bola Indonesia.

Thomas Doll berkaca dari peristiwa mematikan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022. Peristiwa Tragedi Kanjuruhan itu menewaskan 134 orang.

Thomas Doll berharap adanya perbaikan sistem keamanan menyusul tragedi mematikan itu.

“Kita harus memperbaiki sistem keamanan agar lebih bagus, semua penonton di stadion aman, semua sehat, dan pulang ke rumah dengan selamat,” ujarnya kepada para media di Nirwana Park, dikutip dari laman resmi Persija, Jumat, 21 Oktober 2022.

Pelatih asal Jerman ini mengatakan bahwa keamanan penonton atau suporter harus diprioritaskan dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Menurut Thomas Doll, kehadiran suporter merupakan salah satu elemen vital dalam sepak bola.

“Sepak bola tanpa suporter menurut saya akan berbeda. Atmosfernya berbeda, sepak bola tanpa suporter seperti pertandingan latihan,” ujarnya.

“Tidak ada emosional yang semua dirasakan pemain dan tim serta mereka (suporter) hanya menonton lewat televisi,” katanya melanjutkan.

Ia berharap pada saat kompetisi Liga 1 2022/2023 digulirkan kembali, suporter tetap diperbolehkan hadir di stadion

Terlebih lagi, pertandingan sepak bola tanpa penonton pernah terjadi selama pandemi Covid-19 berkecamuk, dua tahun silam.

Menurutnya, bukanlah hal yang baik apabila pertandingan sepak bola berlangsung tanpa kehadiran penonton di stadion.

“Saya berharap para suporter bisa melihat sepak bola kembali. Saya pikir suporter harus ada lagi karena sudah dua tahun tanpa sepak bola efek pandemi.

Saya pikir jika tanpa penonton di stadion, itu bukan hal yang bagus,” ujarnya memungkasi.

Diketahui, peristiwa Tragedi Kanjuruhan terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Tragedi Kanjuruhan membuat Pemerintah menyerukan adanya transformasi sepak bola nasional. Transformasi tersebut menggandeng banyak pihak diantaranya yaitu FIFA, AFC.

Selain itu, Stadion Kanjuruhan tempat terjadinya tragedi mematikan itu juga akan direnovasi sehingga menjadi laik dan berstandar sesuai aturan FIFA.

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY