Massa BEM SI yang Akan Demo di Depan Istana Tertahan di Patung Kuda

0

Pelita.online – Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan berunjuk rasa di depan Istana Merdeka. Namun massa tertahan di Patung Kuda lantaran akses ke depan istana ditutup.

Pantauan detikcom, Selasa (21/10/3019) pukul 14.00 WIB, massa berkumpul di Patung Kuda. Mahasiswa membuat barisan memenuhi ruas jalan.

Namun massa tidak dapat melakukan long march ke depan istana lantaran Jalan Medan Merdeka Barat ditutup di kedua arah. Massa pun kemudian berjalan ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan.

Sesampainya di Jalan Medan Merdeka Selatan, massa putar balik di depan Balai Kota. Mereka kembali berjalan menuju ke arah Patung Kuda.

Hingga pukul 14.43 WIB, massa masih berjalan ke arah Patung Kuda. Massa memenuhi ruas jalan.

“Untuk warga Jakarta, kami memohon maaf bikin jalan macet. Jangan sampai Indonesia yang macet,” ujar salah seorang orator di mobil komando.

Mahasiswa sambil long march sambil menyanyikan lagu Darah Juang dan Mars Mahasiswa. Mereka mengusung tagline #KawalDariAwal dalam aksi ini.

Sejumlah polisi mengawal aksi long march massa. Personel kepolisian mengawal di kanan, kiri, belakang dan depan barisan mahasiswa.

Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan untuk mengawal unjuk rasa di depan Istana Negara siang ini. Ada ribuan personel gabungan TNI-Polri yang akan mengamankan aksi mahasiswa ini.

“Sebanyak 1.500 personel disiapkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi detikcom, Senin (21/10).

Sebelumnya, BEM SI menganggap pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih merupakan momen penting. BEM SI menyatakan tidak berdemo saat pelantikan kemarin dan berencana unjuk rasa pada hari ini.

“Pelantikan pemerintahan baru, menjadi sebuah momen penting untuk mengubah arah bangsa. Kami memandang, bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden merupakan momen penting, hasil dari proses demokrasi yang wajib kita hormati bersama,” kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Muhammad Nurdiyansyah, dalam keterangannya, Minggu (20/10).

“Oleh karenanya, upaya menghalangi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, bukanlah cara penyampaian pendapat yang bermartabat dan bagian dari demokrasi yang baik. Aliansi BEM Seluruh Indonesia pun, menegaskan bahwa kami tidak terlibat dalam setiap upaya penghalangan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia” sambung Ketua BEM IPB ini.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY