Massa Caleg di Asmat Serang Kantor Distrik dan Koramil, 4 Tewas Tertembak

0

Pelita.online – Empat orang tewas dan satu lainnya mengalami luka dalam sebuah bentrokan di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua. Bentrokan terjadi karena massa dari salah satu caleg datang menyerang kantor distrik dan Pos Koramil Fayit.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muh Aidi mengungkapkan bentrokan berawal dari ketidakpuasan pendukung salah seorang caleg yang kalah dalam Pileg 2019. Dia kemudian membawa sekitar 350 orang menyerang Kantor Distrik Fayit yang berdekatan dengan Kantor Koramil.

“Melihat situasi anarkis yang terjadi secara tiba-tiba, empat orang anggota Pos Ramil Fayit yang berada dalam kepungan massa keluar dari pos untuk berusaha mengendalikan massa. Salah seorang anggota Posramil mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut,” kata Aidi di Jayapura, Selasa (28/5/2019).

Dalam situasi terancam oleh serangan massa tersebut, akhirnya salah seorang anggota Posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas.

“Akibat tembakan tersebut, lima orang (jadi) korban, empat meninggal dan satu luka sudah dibawa ke RSUD Agara,” paparnya.

Keempat warga yang tewas tertembak tersebut adalah Xaverius Sai (40), Nikolaus Tupa (38), Matias Amunep (16) dan Frederikus Inepi (35). Satu orang lainnya yang mengalami luka tembak ialah John Tatai (25) dan sudah dirujuk ke RSUD Asmat di Agats.

Bentrokan ini terjadi karena ada salah seorang caleg yang merasa dirinya mendapatkan kursi untuk lolos ke kursi parlemen. Namun namanya digantikan orang lain dari partai yang sama oleh ketua partai. Tidak terima atas keputusan tersebut, caleg yang bersangkutan mengerahkan massa sekitar 350 orang menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional serta melakukan penyerangan ke kantor distrik yang mengakibatkan kerusakan kantor distrik dan rumah salah seorang anggota DPRD Asmat Handayani.

Pascabentrokan tersebut, personel tambahan dari TNI-Polri telah tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan dan membuat situasi kembali kondusif.

Sementara itu, atas adanya peristiwa penembakan yang diduga dilakukan anak buahnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Yosua Pandit Sembiring segera memerintahkan untuk dibentuk tim investigasi atas kejadian tersebut. Dia juga langsung berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas HAM Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY