Menjelang KTT, ASEAN Didesak Selidiki Kejahatan Militer Myanmar

0

Pelita.online – Amnesty International mendesak negara-negara Asia Tenggara menyelidiki pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Pasalnya ia dilaporkan akan menghadiri KTT ASEAN di Jakarta, besok.

“Sebagai negara pihak Konvensi PBB Menentang Penyiksaan, Indonesia memiliki kewajiban hukum untuk menuntut atau mengekstradisi tersangka pelaku di wilayahnya,” kata Amnesty dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Jumat, 23 April 2021.

KTT ini adalah upaya internasional bersama pertama untuk meredakan krisis di Myanmar, di mana pasukan keamanan telah membunuh ratusan pengunjuk rasa pro-demokrasi sejak kudeta Februari.

Ini juga merupakan ujian bagi ASEAN, yang secara tradisional tidak mencampuri urusan internal negara anggota dan beroperasi berdasarkan konsensus.

“Komitmen yang biasa dari ASEAN untuk tidak ikut campur adalah bukan permulaan: ini bukan masalah internal bagi Myanmar tetapi masalah hak asasi manusia dan kemanusiaan yang besar yang berdampak pada seluruh wilayah dan sekitarnya,” kata Emerlynne Gil, Wakil Direktur Regional untuk Riset Amnesty, dalam pernyataan itu.

Undangan dari ASEAN kepada Min Aung Hlaing untuk menghadiri KTT di Jakarta pun dikritik lantaran dianggap melegitimasi pembantaian oleh rezim militer terhadap warga dan rakyatnya sendiri. Para aktivis pun mendesak para pemimpin ASEAN untuk menghadirkan anggota parlemen Myanmar yang digulingkan oleh militer untuk menghadiri pertemuan di Jakarta.

Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik, sebuah kelompok aktivis Myanmar, mengatakan 739 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta dan 3.300 orang ditahan.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY