Moderna Ajukan Izin Pakai Darurat di AS dan Eropa

0
(FILES) This file photo taken on November 18, 2020 shows a syringe and a bottle reading "Vaccine Covid-19" next to the Moderna biotech company logo. - The European Union said on November 24, 2020 it would sign a sixth contract to reserve doses of an upcoming coronavirus vaccine, this time for up to 160 million from US giant Moderna. (Photo by JOEL SAGET / AFP) / -- IMAGE RESTRICTED TO EDITORIAL USE - STRICTLY NO COMMERCIAL USE --

Pelita.online – Perusahaan bioteknologi Moderna menyatakan akan mengajukan bakal vaksin Covid-19 untuk persetujuan darurat di Amerika Serikat (AS) dan Eropa setelah uji coba tahap ketiga berakhir dengan hasil positif.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (30/11), Moderna mengatakan bahwa vaksinnya terbukti sangat efektif melawan Covid-19.

Menurut perusahaan tersebut, analisis akhir dari uji coba menunjukkan suntikan mereka 94,1 persen efektif dalam menghentikan infeksi Covid-19.

“Analisis utama hari ini didasarkan pada 196 kasus, di mana 185 kasus Covid-19 diamati pada kelompok plasebo versus 11 kasus yang diamati pada kelompok mRNA-1273, menghasilkan perkiraan titik kemanjuran vaksin 94,1%,” bunyi pernyataan Moderna.

Selain itu, tidak ada peserta uji coba yang menyerah pada infeksi Covid yang parah, para peneliti terkemuka mengatakan vaksin itu 100 persen efektif dalam mencegah bentuk penyakit yang parah.

Moderna menambahkan bahwa tidak ada masalah keamanan serius yang teridentifikasi hingga saat ini dan bahwa vaksin bernama mRNA-1273 “secara umum dapat ditoleransi dengan baik”.

“Kami yakin bahwa vaksin kami akan memberikan alat baru dan ampuh yang dapat mengubah jalannya pandemi ini dan membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian,” kata Stéphane Bancel, CEO Moderna.

Menyusul hasil uji coba positif, perusahaan menyatakan bahwa mereka berencana untuk segera meminta Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan persetujuan bersyarat dari European Medicines Agency (EMA).

Pengajuan tersebut menetapkan produk Moderna menjadi vaksin kedua yang kemungkinan menerima otorisasi penggunaan darurat AS tahun ini.

Sumber:Suara Pembaruan

LEAVE A REPLY