Pelita.online – Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan pengerahan massa ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jumat (10/5) siang ini berbeda dengan aksi yang digelar Kivlan Zen dan Eggi Sudjana.
Aksi hari ini menurut Slamet adalah aksi mengawal Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang melaporkan kecurangan Pemilu 2019 ke Bawaslu.
Hal ini juga sama dengan yang dikatakan Eggi terkait aksi kepung KPU dan Bawaslu hari ini. Eggi mengklaim sudah mendapatkan izin untuk aksi itu.
“Pengawalan hari ini tidak ada hubungannya dengan aksi Eggi cs kemarin,” ujar Slamet Maarif kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/5).
Ajakan pengawalan tersebut diperoleh dari informasi berupa poster. Isinya, pengawalan akan dimulai dengan berkumpul di Masjid Istiqlal usai salat Jumat. Setelah itu, massa akan konvoi ke gedung Bawaslu.
Meski berbeda, Slamet mengatakan mempersilakan massa arahan Eggi dan Kivlan untuk bergabung dalam pengawalan tersebut.
“Kalau Eggi cs mau ikut kawal sebagai peserta ya monggo,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Kamis (9/5), massa yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) telah bergerak dari Lapangan Banteng menuju gedung Bawaslu.
Saat tiba di lokasi, aparat kepolisian langsung membentuk barikade dan melindungi gedung. Massa diminta bubar lantaran tidak memiliki izin untuk melakukan aksi.
Sementara itu, untuk pelaporan kecurangan hari ini, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono, akan menyampaikan laporan evaluasi dan dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 ini.
“Besok Direktorat advokasi BPN akan menyampaikan laporan yang tekah disiapkan langsung ke Bawaslu sekitar jam 2 siang,” kata Ferry di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).
Sumber: cnnindonesia.com
