Pendidikan Harus Dorong Anak Jadi Pembelajar Sepanjang Hayat

0

Pelita.online – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan, saat ini, buku-buku pelajaran yang diterbitkan belum membekali pembelajar masa depan. Terkait hal ini, perbaikan buku pelajaran harus dilakukan.

“Apakah buku itu sudah cukup untuk membekali masa depan? Saya melihat buku-buku yang diterbitkan, jawabannya belum pada umumnya. Maka, buku ini termasuk di internal kami, harus dilakukan reformasi besar-besaran supaya cocok dengan kebutuhan pembelajaran masa depan,” kata Totok, dalam diskusi dengan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), Kamis (26/11).

Totok menjelaskan, di masa depan dibutuhkan orang yang terus belajar untuk bertahan. Oleh karena itu, misi pendidikan saat ini adalah membuat lulusan selalu siap belajar sepanjang hayat.

Belajar sepanjang hayat, lanjut Totok sebenarnya bukan hal yang baru. Namun, aplikasi di lapangan agar anak menjadi pembelajar sepanjang hayat sampai saat ini masih belum bisa dilakukan secara maksimal.

“Jadi sekolah itu sesungguhnya mendidik anak untuk terampil belajar, learning skill. Sehingga ketika keluar, siap untuk belajar,” kata dia menambahkan.

Mestinya, ketika anak menamatkan sekolahnya bukan berarti mereka tamat belajar. Sebenarnya, ketika selesai menamatkan semua pendidikan adalah saat seseorang mulai belajar untuk sepanjang hayatnya.

 

Sumber : republika.co.id

LEAVE A REPLY