Jakarta, Pelita.Online – Dua pesawat pengebom Amerika Serikat terbang melintasi wilayah Semenanjung Korea hari ini. Hal tersebut dilakukan dalam latihan militer gabungan bersama Angkatan Udara Korea Selatan (Korsel) yang berakhir hari ini.
Latihan tersebut melibatkan dua pesawat supersonik milik Amerika, B-1B yang berkemampuan nuklir, empat pesawat siluman AS, F-35B serta jet-jet tempur Korsel. Latihan ini dilakukan di hari terakhir latihan militer gabungan AS-Korsel yang sebagian besar difokuskan ke simulasi komputer.
Korea Utara telah mengecam keras latihan tersebut. Korut menyebut latihan militer AS-Korsel itu sebagai persiapan untuk invasi. Korut pun telah merespons latihan gabungan tersebut dengan meluncurkan rudal-rudal dalam beberapa pekan terakhir.
Ketegangan memuncak setelah Korut menembakkan sebuah rudal balistik yang melintasi wilayah udara Jepang pada Selasa (29/8) lalu. Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengecam peluncuran rudal tersebut sebagai ancaman serius dan sangat serius yang belum pernah terjadi sebelumnya. PM Abe pun setuju dengan Presiden AS Donald Trump untuk lebih meningkatkan tekanan terhadap Korut.
Korut kemudian melalui kantor berita resminya, KCNA, menyebut peluncuran rudal itu sebagai ‘langkah awal’ dan ‘pendahuluan’ dari rencana serangan rudal ke Guam, wilayah AS di Pasifik.
“Latihan peluncuran rudal balistik terbaru seperti perang sungguhan adalah langkah pertama operasi militer dari KPA (militer Korut) di Pasifik dan pendahuluan penting untuk mengatasi Guam,” ujar pemimpin Korut, Kim Jong-Un seperti dikutip KCNA.
Beberapa waktu lalu, Korut mengklaim akan menembakkan empat rudal ke Guam, yang menjadi lokasi dua pangkalan militer AS. Ancaman Korut itu memicu kekhawatiran AS dan dunia, sebelum akhirnya Kim Jong-Un memutuskan menunda serangan. Kim Jong-Un beralasan dirinya ingin mengawasi ‘perilaku bodoh’ AS lebih lama, sebelum sungguh-sungguh melancarkan serangan.
Detik.com
