Polisi Ungkap JI Miliki 12 Lokasi Siapkan Kader Muda Ahli Perang

0
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (kiri) didampingi Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo memberikan keterangan saat rilis penetapan tersangka kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/11/2020). Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menetapkan tiga tersangka baru kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung yakni terdiri dari pihak swasta berinisial MD, mantan pegawai Kejagung selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berinisial IS dan J selaku konsultan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

Pelita.online – Jamaah Islamiyah (JI) diketahui memiliki 12 lokasi yang menjadi tempat pelatihan atau iddad yang tersebar di Jawa Tengah. Pusatnya terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

“JI mempunyai beberapa lokasi lain di Jawa Tengah. Saya tidak bisa menyebutkan lokasinya di mana, tetapi ada 12 lokasi di Jawa Tengah. Salah satunya di Unggaran,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Senin (28/12/2020).

Selain itu, masih kata Argo, ada 8 orang yang merekrut anggota muda JI yang dilatih bela diri dan persenjataan mulai senpi, merakit bom hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.

“Ada 8 orang yang bertugas merekrut calon anggota sebagaimana yang diinstruksikan Joko Priyono alias Karso yang ditunjuk oleh amir atau pimpinan JI (Para Wijayanto),” lanjut Argo.

Seperti diberitakan Karso telah ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara.

Para kader baru JI ini umumnya adalah anak-anak muda cerdas dengan peringkat 1-10 dari beberapa pondok pesantren yang direkrut secara profesional.

Tiap angkatan ada 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total sudah 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Mereka juta dilatih menjadi ahli perbengkelan dan disebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus.

Setelah pelatihan disini, generasi muda teror ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom.

Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah sejak 2013-2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan yang terlibat dalam sejumlah aksi bom mematikan termasuk Bom Bali 1 ini.

Soal kader muda ini sebelumnya pernah disinggung Menko Polhukam Mahfud MD yang mengatakan ada sekelompok anak muda yang dilatih secara khusus untuk melakukan aksi teror kepada pihak tertentu yang secara khusus dipilih.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY