Polisi Ungkap Teroris Sulsel Punya Banyak Peledak, Untuk Pasutri Bomber 2 Kg

0

Pelita.online – Polisi mengungkap pasangan suami istri (pasutri) L dan YSF pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bersama jaringan teroris di Sulsel memiliki banyak bahan peledak untuk merakit bom. Bahan peledak itu kemudian diberikan sebanyak 2 kilogram untuk bom panci yang diledakkan L dan YSF.

“Itu sebenarnya bom itu banyak, yang baru dia pakai sedikit,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan saat berbincang dengan detikcom di kantornya di Makassar, Selasa (13/4/2021).

Kombes Zulpan awalnya menegaskan bahwa jenis bom yang dipakai L dan YSF adalah bom panci, bukan bom ikan. Dia lantas menyebut bahwa bom panci atau peledak yang disita cukup banyak karena yang dipakai oleh pelaku baru sekitar 2 kilogram dari jumlah barang bukti yang ada.

“Sudah kita sampaikan itu, nggak ada itu bom ikan. Malah kita ada sisa BB-nya (barang bukti bom panci), yang dipakai cuma 2 kilogram,” imbuh Zulpan.

Dia juga mengatakan, barang bukti bom dan barang bukti lainnya saat ini masih diamankan Densus 88 Antiteror Polri. Tim Densus 88 hingga saat ini memang masih terus menyelidiki jaringan pelaku yang tersisa.

“BB-nya dia (Densus 88) masih belum diserahkan ke kita, masih disimpan dulu kan,” katanya.

Zulpan juga kembali enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai rincian barang bukti bom atau bahan peledak yang disita. Dia menyebut tim Densus 88 masih terus bertugas di lapangan.

“Nantilah saat rilis nanti, kita akan gelar, apa BB-nya kita belum bisa beberkan secara detil. Yang jelas BB-nya ada,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, hingga saat ini sudah ada 29 terduga teroris yang ditangkap karena memiliki peran masing-masing dalam membantu aksi L dan YSf, yakni mulai dari merakitkan bom hingga memberi motivasi.

“Perannya memberikan motivasi, kemudian membantu survei lokasi kemudian, ada juga membantu merakit bom. Jadi semuanya punya peran,” kata Zulpan.

Namun Kombes Zulpan belum merincikan lebih lanjut sosok dari 29 orang tersebut dan peran dari masing-masing mereka. 29 Orang yang masih diamankan di Polda Sulsel itu terdiri dari 26 laki-laki dan 3 orang perempuan.

“Mereka ini sebagai suporter lah, mereka orang yang mengetahui akan tindakan 2 orang (bomber) ini. Kemudian mereka juga tidak melakukan pencegahan, bahkan melakukan motivasi, ‘udah kamu semangat, kamu nanti masuk surga’,” katanya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY