Ratusan Ribu Tenaga Medis India Akan Mogok Kerja Usai Pemukulan Dokter

0

Pelita.online Para dokter di India akan menggelar aksi mogok nasional untuk memprotes meningkatnya masalah keamanan di tempat kerja. Aksi ini akan digelar setelah tiga dokter dipukuli parah di negara bagian Benggala Barat.

Asosiasi Medis India, IMA menyatakan bahwa ratusan ribu tenaga profesional medis dari seluruh India akan mogok kerja pada Senin (17/6) mendatang. Mereka akan menuntut perlindungan hukum bagi para pekerja medis yang kerap menghadapi kekerasan dari keluarga pasien yang merasa telah diabaikan.

“Kami menuntut penghentian segera kekerasan terhadap para dokter. Mogok ini sebagai respons atas situasi parah,” cetus R. V. Asokan, Sekjen IMA seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (15/6/2019).

Asokan menambahkan bahwa aksi mogok tersebut tidak akan berdampak pada layanan gawat darurat.

Dikatakan Asokan, lebih dari 300 ribu anggota IMA telah melakukan aksi protes selama tiga hari yang dimulai pada Jumat (14/6) kemarin, dengan mengenakan lencana hitam untuk menunjukkan solidaritas pada rekan-rekan mereka di Benggala Barat.

Para dokter di sejumlah negara bagian juga mengenakan helm keselamatan untuk melambangkan bahaya yang mereka hadapi di tempat kerja.

Di Kolkata, ibu kota Benggala Barat, para pekerja medis telah melakukan aksi mogok sejak Senin (10/6) lalu, ketika sebuah keluarga pasien menyerang tiga dokter setelah seorang anggota keluarga mereka meninggal saat dirawat di rumah sakit pemerintah. Keluarga pasien menuding kematian itu disebabkan oleh kelalaian para dokter. Dengan penuh amarah, mereka memukuli ketiga dokter hingga menyebabkan dua dokter di antaranya terluka parah.

Kepolisian setempat telah menangkap empat pelaku penyerangan dan telah memulai penyelidikan kasus atas dugaan penyerangan.

Hingga hari Jumat (14/6) waktu setempat, layanan medis di rumah-rumah sakit pemerintah di Benggala Barat masih lumpuh akibat aksi mogok dokter

“Keluarga dan kerabat pasien melakukan pelecehan dan bahkan menyerang kami jika mereka tidak senang dengan perawatan orang-orang tersayang mereka,” kata Aniran Majumdar, seorang dokter di Kolkata, kepada AFP.

Pemerintah negara bagian tersebut telah mengeluarkan ultimatum untuk menghentikan aksi mogok. Namun peringatan itu diabaikan para dokter yang juga menuntut kepala pemerintahan Benggala Barat, Mamata Banerjee untuk meminta maaf atas komentarnya yang dianggap meremehkan serangan terhadap ketiga dokter tersebut.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY