Santri Tewas Dikeroyok 19 Senior, Kemenag: Ponpes Jangan Lengah!

0
Foto: Pondok Pesantren (ponpes) Nurul Ikhlas (Jeka-detikcom)

Pelita.Online, Padang – Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat, menurunkan tim khusus ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ikhlas Padang Panjang, terkait tewasnya santri yang dikeroyok. Kemenag meminta kepada pimpinan Ponpes supaya jangan lengah dan tetap mengawasi santrinya.

“Kasus itu harus jadi pelajaran. Kita tidak ingin terulang,” kata Kakanwil Kemenag Sumbar, Hendri kepada detikcom, Rabu (20/2/2019).

Menurut Hendri, tim khusus tersebut akan memantau dan melakukan pembinaan terhadap pondok (pesantren).

Selain itu, pihak Kemenag juga sudah mengirim surat ke pesantren untuk memperketat pengawasan dan perbaikan terhadap pengawasan di asrama.

“Pimpinan pondok juga harus selalu memantau perkembangan santri-santri di asrama. Pembinaan secara intensif. Jangan lengah,” harap dia.

Kemenag hanya bisa melakukan tindakan pembinaan, karena Nurul Ikhlas tidak sepenuhnya di bawah Kementerian Agama, melainkan juga Kemendikbud.

“Walaupun pondok pesantren, di sana bukan madrasah, tapi SMP dan SMA,” tambah Hendri.

Kasus kekerasan di Pondok Pesantren mengemuka setelah seorang santri bernama Robi Alhalim, dikeroyok dan dianiaya 19 rekannya sesama santri di dalam asrama. Penganiayaan berlangsung 3 hari. Dari 19, 17 orang dijadikan tersangka.

Korban dikeroyok hingga koma. Setelah lebih dari sepekan tak sadarkan diri, Robi menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit, Senin (18/2/2019) pagi.

Detik.com

LEAVE A REPLY