Pelita.online – Siloam Hospitals meminta kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa penganiayaan yang menimpa salah satu perawatnya di Palembang dan bertindak tegas terhadap pelaku sesuai hukum yang ada.
“Kekerasan terhadap tenaga kesehatan adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi,” kata dr Bona Fernando, Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dalam pernyataan yang diterima redaksi, Jumat (16/4/2021).
“Siloam Hospitals telah menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian kekerasan yang menimpa perawat kami, serta menindak pelaku kekerasan kepada perawat kami dengan tegas sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya.
Menurut Budi, perawat dan tenaga kesehatan lainnya merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan perlu mendapatkan apresiasi yang tinggi sehubungan dengan fungsinya yang vital dalam mewujudkan pelayanan yang baik bagi pasien.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menghargai semua tenaga kesehatan yang berjuang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,” kata Budi.
Dia menambahkan Siloam Hospitals berkomitmen untuk memberikan pelayanan optimal kepada pasien dan berupaya keras untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi tenaga kesehatan agar dapat bekerja secara optimal.
Korban bernama Christina Ramauli Simatupang, 28, yang bertugas di Siloam Sriwijaya Palembang, sudah melaporkan kasus tersebut kepada polisi.
Menurut informasi, ia dianiaya ayah salah satu pasien di ruang pasien Kamis kemarin hanya karena terjadi pendarahan saat pelepasan infus pasien.
Terpisah, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri mengatakan pihaknya telah menangkap terduga pelaku penganiayaan.
“Pelaku sudah ditangkap. Inisial JT, 38 tahun. Dia ngaku polisi dan pekerjaannya ternyata pedagang. Sekarang pelaku sedang diperiksa di Polrestabes Palembang,” kata Eko saat dihubungi Beritasatu.com Jumat (16/4/2021) malam.
Sumber: BeritaSatu.com
