Spesifikasi Neta V Diduga Mobil Listrik Esemka Diimpor dari Thailand

0

Pelita.Online – Esemka akan memamerkan sejumlah mobil di IIMS 2023 berlangsung mulai 16 Februari, salah satunya adalah Neta V yang merupakan rebadge produksi Hozon Auto asal China. Neta V diposisikan sebagai mobil listrik Esemka.
Pada 2021, Hozon telah memulai bisnis di Thailand. Hozon dan perusahaan energi terbesar di Thailand, PTT Plc, telah menandatangani kesepakatan memproduksi mobil untuk pasar otomotif ASEAN.

Diprediksi mobil listrik Esemka hasil dari rebadge Neta V didatangkan dari negeri gajah putih Thailand ke Indonesia. Bagaimana spesifikasinya?

Untuk diketahui, Hozon Auto memproduksi dua mobil listrik yaitu Neta V dan Neta U.

Neta V memiliki dimensi panjang 4.070 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.555 mm. Sementara, jarak sumbu rodanya 2.420 mm.

Mobil berpenggerak depan dibekali motor listrik 50 kW yang mampu menghasilkan tenaga 95 hp dengan torsi maksimal 150 Nm dan kemampuan akselerasi 0-50 km per jam dicapai dalam waktu 3,9 detik.

Neta V menggendong baterai 38,5 kWh litium-ion dan diklaim mampu menempuh jarak 401 km dengan kapasitas daya baterai terisi penuh.

Interiornya tidak dijejali tombol-tombol, yang ada layar sentuh mulai layar 14,6 inci yang terletak di tengah dasbor. Layar itu untuk mengoperasikan berbagai fitur di dalam kokpit.

Di Thailand, Neta V dibanderol 549.000 baht atau Rp247 juta.

Perusahaan mengklaim, hingga akhir tahun 2022 jumlah dealer resmi Neta mencapai 30 unit di Thailand mengutip pandaily.

Strategi rebadge sudah menjadi umum di bisnis otomotif global, cara ini dianggap “murah” namun optimal untuk mencari “cuan” karena perusahaan seperti Esemka tidak perlu menyiapkan RnD, yang dimulai dari proses desain hingga pembuatan produk.


Sejarah singkat Esemka di Indonesia
Vokasi SMK
Esemka pernah kali terendus melalui program vokasi sekolah melibatkan 4 SMK di Jawa Tengah dan 1 SMK di Jawa Timur sebagai perintisnya, yakni SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMK Warga Surakarta, SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang, dan SMKN 1 Singosari Malang.

Program ini di bawah kendali Direktorat Pembinaan SMK bidang otomotif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pada 2008, Esemka mulai mengembangkan purwarupa SUV Rajawali dan pada 2010 mulai didirikan PT SMK. Kemudian muncul Rajawali R2 dan Esemka Bima.

Peluncuran Esemka dilakukan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Walikota Solo pada 2012. Esemka Rajawali pun digunakan sebagai kendaraan dinas Jokowi.

Esemka Rajawali tak lulus uji emisi
Generasi pertama Esemka Rajawali tidak lulus dalam uji emisi oleh Kementerian Perhubungan yang dilakukan pada Senin 27 Februari 2012. Esemka harus memperbaiki unitnya dan diminta pengujian ulang. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan AJ.402/17/6/DJPD/2012 dari Dirjen Perhubungan Darat.

Setelah 2 kali dinyatakan gagal, Esemka akhirnya dinyatakan lulus uji emisi oleh Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) BPPT Serpong pada Agustus 2012. Ini setelah memperbaiki mesin dan program “diet” sehingga bobot dari 2,4 ton menjadi 1,2-1,4 ton.

Sumber : Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY