Tak Berniat Mundur, Bos United Airlines: Ini Tak Akan Terjadi Lagi

0
United Airlines/ sumber foto : BBC Indonesia

CHICAGO, Pelita.Online – CEO United Airlines Oscar Munoz menyatakan dirinya tak berencana untuk mundur terkait insiden pengusiran paksa seorang penumpang. Hal ini disampaikan di tengah gencarnya desakan pengunduran dirinya terkait peristiwa yang menghebohkan dunia itu.

Dalam wawancara dengan media ABC News, Munoz mengatakan insiden tersebut terjadi sebagai akibat kegagalan sistem, yang menyebabkan para manajer di garis depan tak bisa menggunakan akal sehat dalam menghadapi situasi tersebut.

“Kebanyakan dari mereka, para manajer itu perlu menggunakan akal sehat, dan masalah ini harusnya bisa diselesaikan dengan itu,” tutur Munoz dalam wawancara tersebut seperti dilansir ABC7Chicago.com, Rabu (12/4/2017).

Bos maskapai penerbangan Amerika Serikat tersebut berjanji akan melakukan perubahan di United. Munoz menyatakan dirinya bertanggung jawab atas insiden tersebut dan akan memperbaikinya. Dia pun telah memerintahkan peninjauan atas kebijakan United terkait kelebihan penumpang.

“Ini tak bisa terjadi lagi, tak akan pernah terjadi lagi,” janji Direktur Utama United Airlines itu.

Maskapai United Airlines menuai banyak kecaman sejak beredarnya video pada Minggu (9/4) yang memperlihatkan seorang pria dipaksa turun dari pesawat di Bandara O’Hare, Chicago, AS. Tampak dalam video, pria berusia 69 tahun yang diidentifikasi sebagai Dr. David Dao tersebut ditarik paksa dari kursinya oleh petugas keamanan bandara dan diseret di lantai. Saat itu para penumpang yang lain menatap dengan ngeri sambil ikut berteriak ketakutan.

Setelah ramai di medsos, pihak United Airlines memberikan penjelasan atas insiden itu. Disebutkan bahwa penerbangan domestik tersebut kelebihan penumpang karena United harus menerbangkan empat stafnya sehingga harus ada empat penumpang yang dikorbankan untuk turun pesawat. Awalnya, United menawarkan, jika ada empat orang yang mau turun secara sukarela, maka akan diberi kompensasi uang berikut penginapan di hotel.

Namun tidak ada yang mau, sehingga empat orang tersebut dipilih secara acak. Salah satu penumpang yang terpilih, Dr. David Dao tetap menolak turun dengan alasan dia adalah seorang dokter dan harus menangani para pasien di tempat tujuan. Pihak maskapai lalu memanggil petugas keamanan bandara dan dokter tersebut diturunkan secara paksa, bahkan sampai terluka dengan wajah berdarah.

DetikNews

LEAVE A REPLY