Inggris: Rusia Bertanggung Jawab Atas Korban Serangan Kimia Suriah

0
sumber foto : REUTERS/Omar Sanadiki

LONDON, Pelita.Online – Otoritas Inggris menuding Rusia ikut bertanggung jawab atas tewasnya puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, akibat serangan kimia di Suriah. Sebagai pendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rusia dianggap ikut terlibat secara proxy dalam serangan kimia mematikan itu.

“Pendukung utama Assad adalah Rusia. Secara proxy, Rusia bertanggung jawab atas setiap kematian warga sipil, pekan lalu,” tuding Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon, dalam segmen kolom surat kabar Inggris, The Sunday Times seperti dilansir AFP, Senin (10/4/2017).

“Jika Rusia ingin terbebas dari tanggung jawab untuk serangan di masa mendatang, Vladimir Putin perlu menegaskan kembali komitmennya, untuk melumpuhkan gudang senjata kimia Assad untuk selamanya dan terlibat secara penuh dengan kemajuan menjaga perdamaian PBB,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Fallon menegaskan posisi Inggris yang menginginkan Assad untuk lengser dari posisinya sebagai Presiden Suriah. “Seseorang yang menggunakan bom barel dan senjata kimia untuk membunuh rakyatnya sendiri, jelas tidak bisa menjadi pemimpin masa depan Suriah,” sebut Fallon.

Peran Assad di masa depan Suriah menjadi poin penting dalam upaya penyelesaian konflik Suriah. Kelompok pemberontak dan dunia internasional yang mendukung mereka, menginginkan Assad untuk lengser. Namun Assad bersikeras menolak lengser. Rusia sebagai sekutu penting Suriah, terus mendukung Assad dalam perlawanannya terhadap kelompok pemberontak.

“Hari ini, kita menyerukan kepada seluruh pihak untuk kembali ke meja perundingan dan mencapai kesepakatan. Kesepakatan itu harus mengarah pada pemerintahan representatif tanpa keterlibatan Assad,” tegas Fallon.

Sekali lagi, Fallon menyatakan dukungan untuk keputusan Amerika Serikat (AS) menembakkan 59 rudal Tomahawk ke pangkalan udara Shayrat, Suriah pada Jumat (7/4) waktu setempat. Serangan AS itu menanggapi serangan kimia di Khan Sheikhun, Suriah yang diyakini didalangi rezim Assad. Organisasi pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory of Human Rights, menyebut serangan kimia itu menewaskan 87 warga sipil, termasuk puluhan anak-anak.

“Melihat bagaimana Rusia berulang kali melakukan pemblokiran di Dewan Keamanan PBB, AS bertekad untuk bertindak,” ucap Fallon.

“(Presiden AS Donald Trump) Mengambil keputusan tepat dengan melakukan aksi militer yang fokus dan berhati-hati,”

DetikNews

LEAVE A REPLY