Tekan Penyebaran Corona, Komisi IX: Lakukan Rapid Test Sebanyak Mungkin

0

Pelita.online – Komisi IX mengungkapkan pemerintah bisa melakukan opsi selain menerapkan social distancing untuk menekan penyebaran virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Opsi tersebut adalah memberikan sebanyak mungkin rapid test (deteksi antibodi) di seluruh Indonesia.

“Intinya sekarang setop dulu jangan ada pergerakan yang eskalasinya besar saat ini dulu. Yang kedua, tentunya ada dua pola, kita memberikan sebanyak mungkin rapid test ini untuk bisa dicek di seluruh Indonesia, yang kedua justru ketika semua kembali ke rumah, kembali ke komunitasnya kita bisa saling mengecek satu sama lain,” kata Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).

Melki menyebut saat ini pemerintah telah membuka 13 laboratorium yang bisa digunakan untuk rapid test. Namun, butuh waktu untuk mendapatkan hasil tes tersebut.

“Jadi ada opsi kedua, opsi pertama itu kan mengandaikan kita punya persiapan segala macam sudah ada. Ini kan kita rapid test-nya terbatas ya, kemudian laboratorium kita kemarin 3 sekarang tambah 10, 13 katakanlah, tapi juga antara tes dan masuk juga butuh waktu,” ujar Melki.

Melki berharap alat rapid yang berada di Indonesia memiliki kualitas yang sama antara pemerintah dan swasta. Sebab, bila ada perbedaan, bisa muncul masalah baru.

“Apalagi mungkin alat tes itu mungkin standarnya berbeda, jangan sampai standar yang dibuat pemerintah dengan kemudian yang beredar di pasaran itu jangan sampai berbeda. Di pemerintah mungkin sensitivitasnya bagus, di pasaran bisa jadi dia kurang sensitif atau malah hipersensitif, nah nantikan malah jadi masalah baru kan,” ucap Melki.

Sebelumnya diberitakan, di tengah kekhawatiran masyarakat mengenai lonjakan kasus positif virus Corona (COVID-19), muncul desakan agar tes Corona dilakukan di semua daerah. Dengan begitu, seluruh masyarakat bisa menjalani pemeriksaan Corona untuk mencegah dini proses penularan.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan pihaknya sejak awal sudah mendorong pemerintah untuk melakukan pemeriksaan terkait Corona dibuka lebih banyak. Dia mencontohkan Korea Selatan yang mampu menahan lonjakan kasus tanpa melakukan lockdown.

“Korea Selatan kenapa berhasil dan tidak melakukan lockdown karena di awal sudah dilakukan rapid screening. Jadi dia bisa menemukan dengan cepat kasusnya karena dari awal langsung rapid screening,” kata Adib kepada wartawan, Selasa (17/3).

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY