Teratas ASEAN, Siswa Kita Raih Medali Olimpiade Komputer Internasional

0
Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) meraih 3 medali perak dan 1 perunggu dalam International Olympiad in Informatics (IOI) ke-30 yang berlangsung di Tsukuba, Jepang (1-8/9/2018).(Dok. Kemendikbud)

Pelita.Online – Siswa Indonesia kembali unjuk prestasi membanggakan dalam kancah internasional. Empat siswa dari Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) berhasil meraih 3 medali perak dan 1 perunggu dalam International Olympiad in Informatics ( IOI) ke-30 yang berlangsung di Tsukuba, Jepang pada 1-8 September 2018.

1. Raihan 3 perak dan 1 perunggu
IOI ke-30 kali ini ini diikuti oleh 335 peserta dari 87 negara. Dalam dua hari pertandingan,     Steven Wijaya, siswa SMA Kanisius Jakarta berhasil meraih nilai 326 dan menjadi urutan       ke-34 dari total keseluruhan 335 peserta bertanding.
Tidak kalah, Abdul Malik, kontingen termuda asal SMA Semesta BBS Semarang                     mendapatkan nilai 319 dan menjadi urutan ke-43. Begitu pula Ahmad Yoga siswa SMA         Taruna Nusantara Magelang juga berhasil mendapatkan nilai 272 dan menduduki                   peringkat ke-84.
Steven, Malik, dan Yoga mendapatkan kalungan medali perak. Sementara medali                 perunggu diperoleh siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, Muhammad Salman                   dengan nilai 230.

2. Teratas regional ASEAN
Dibanding peserta dari negara-negara ASEAN yang mengikuti ajang IOI, Indonesia patut        bangga karena Steven, Malik, Yoga, dan Salman berhasil membawa peringkat Indonesia        paling atas dengan raihan 3 medali perak dan 1 medali perunggu.
Di bawah Indonesia ada Thailand (1 perak dan 3 perunggu) dan Filipina (1 perak).                Prestasi TOKI kali ini lebih baik dibandingkan pencapaian sebelumnya yang hanya bisa          meraih 3 medali perunggu dan 1 medali perak.
Steven salah satu peserta mengaku senang dan bangga dengan pencapaian TOKI tahun        ini. “Sebenarnya kita mampu mengerjakan tapi masalah utama soal mental dan banyak        kehilangan angka karena suasana terlalu tegang,” ujar Steven yang telah dua kali                  mengikuti ajang IOI.

3. Indonesia tuan rumah IOI 2022
Para rombongan TOKI mulai dari peserta, pembina, dan pembimbing kembali ke Tanah         Air, Sabtu (9/9/2018) dan disambut Kasubdit Peserta Didik Kemendikbud, Suharlan               beserta jajaran di Terminal 2D kedatangan luar negeri, Bandara Soekarno Hatta. Suharlan     bangga dengan prestasi TOKI meskipun belum membawa medali emas pulang ke                 Indonesia. “Prestasi anak-anak meningkat dan saya bangga dengan mereka apalagi tahun     2022 Indonesia akan menjadi tuan rumah IOI, artinya kita akan berusaha selama empat       tahun mempersiapkan diri agar bisa meraih medali emas di rumah sendiri,” harap                 Suharlan. Yugo Kartono Isal, pembimbing TOKI 2018 bersyukur anak-anak asuhannya           mendapatkan 3 medali emas dan 1 medali perunggu. Steven, Malik, Yoga, dan Salman         sudah memberikan semua kemampuan terbaiknya. “Target sebenarnya sudah tercapai         dan memang hasil yang bisa dibawa pulang 3 perak dan 1 perunggu. Soal tegang memang     saya melihat ada 2 peserta yang baru pertama keluar negeri dan mungkin ada faktor X         yang membuat mereka lebih tegang,” pungkas Yugo.

Kompas.com

LEAVE A REPLY