Jakarta, Peltaonline.id – Tokoh pemuda yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M Fakhruddin optimistis masyarakat Jakarta akan memilih calon gubernur yang memiliki kapasitas bukan sekadar populer.
“Faktor kapasitas dan kemampuan, seharusnya menjadi faktor utama seseorang dipilih menjadi seorang pemimpin,” kata M Fakhruddin di Jakarta, Jumat.
Menurut Fachruddin, pencitraan untuk meningkatkan popularitas seseorang menjelang pelaksanaan pemilu atau pilkada saat ini sudah menjadi semacam industri.
“Orang yang tidak punya kapasitas dan rekam jejaknya kurang baik tapi memiliki kekuatan finansial, bisa menjadi populer karena terus di-branding,” katanya.
Sebaliknya, kata Fakhruddin, ada tokoh-tokoh yang memiliki kapasitas dan layak menjadi pemimpin DKI Jakarta, tapi kurang populer karena tidak melakukan “branding”.
Fakhruddin menyebut, beberapa nama yang dinilai memiliki kapasitas dan layak memimpin DKI Jakarta seperti, mantan Menpora dan mantan Ketua Umum KNPI Adhyaksa Dault, Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra, serta mantan Pangdam Jaya Sjafrie Sjamsudin.
“Sebagai mantan ketua umum induk organisasi pemuda di Indonesia, Adhyaksa memiliki jaringan organisi kemasyarakatan dan pemuda yang kuat hingga ke akar rumput,” katanya.
Sedangkan, Yusril Ihza Mahendra, menurut Fakhruddin, adalah pakar hukum dan tata negara negara yang memahami hukum dan ketatanegaraan, sehingga diharapkan dapat menegakkan supremasi hukum.
Kemudian, Sjafrie Sjamsuddin, kata Fakhruddin, adalah figur prajurit yang tegas dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh.
Fakhruddin menegaskan tugas utama Gubernur DKI Jakarta mendatang adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat karena sesuai dengan tujuan bernegara yang diamanahkan dalam konstitusi.
“Jika masyarakat Jakarta memilih calon gubernur yang memiliki kapasitas, saya berharap rakyat miskin di Jakarta tak lagi dirugikan oleh berbagai kebijakan yang dibuat gubernurnya,” katanya.(an/es)
