Tommy Soeharto Somasi Wikipedia dan Buka-bukaan Soal Pilpres 2019 Hingga Nama dicatut di Medsos

0
Lawyer Hutomo Mandala Putra Sekaligus Direktur Pelita Online, Nany Erwin dalam jumpa pers di Gedung Granadi Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Jakarta, Pelita.Online – Nama Tommy Soeharto sempat digadang-gadang akan meramaikan kontestasi Pilpres 2019. Sebab, Tommy sempat akan diusung oleh beberapa kalangan untuk maju di Pemilu 2019.

Melalui Erwin Kallo dan Nany Erwin, Kuasa Hukum Hutomo Mandala Putra membantah kliennya akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal tersebut adalah ujaran palsu yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab di media sosial.

“Beliau tidak akan maju di 2019. Kalau ada ormas, lembaga apapun yang mengusung itu pasti bohong, palsu. Karena pernyataan beliau ialah ‘saya tidak pernah berjanji kepada siapapun untuk maju di Pilpres 2019’,” kata Erwin Kallo dan Nany Erwin di Ruang Truntum, Gedung Granadi, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).

Erwin Kallo dan Nany Erwin menambahkan, kliennya belum berminat terjun lebih dalam ke dunia politik praktis. Melainkan, ingin fokus dalam pembangunan ekonomi, sebab membantu rakyat tidak mesti melalui dunia politik, namun masih banyak cara lain yang bermanfaat.

“Fokus beliau dalam ekonomi kerakyatan, dalam dunia politik beliau menjawab belum berniat. Kalau membantu rakyat kan tidak perlu berpolitik praktis, masih ada cara lain,” tegas Erwin Kallo dan Nany Erwin.

Erwin Kallo dan Nany Erwin juga mengungkapkan, walau tidak terjun ke dunia politik praktis, putra bungsu Presiden Soeharto itu, pernah memberikan statement politik yaitu mendukung pemerintah dalam bidang ekonomi. “Upaya beliau yang membantu ekonomi kerakyatan kan banyak, contohnya beliau punya pabrik pupuk yang dijual murah, pabrik gula yg dijual murah untuk rakyat,” pungkasnya.

Resah

Selain itu kata Erwin Kallo dan Nany Erwin, Tommy merasa resah terhadap beberapa akun tidak bertanggung jawab di media sosial yang mengatasnamakan beliau. Dia menegaskan, semua akun tersebut adalah palsu.

Erwin Kallo dan Nany Erwin mengatakan, sejak agustus 2015 lalu, beliau sudah menindaklanjuti akun palsu tersebut, namun tidak terekspos oleh media. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Twitter dan Facebook untuk menutup fake account tersebut. Sebab, beliau merasa dirugikan dan nama baiknya tercemar.

“Sejak agustus tahun 2015 keresahan beliau sudah ada, kita sudah kirim surat ke Twitter dan Facebook meminta untuk menutup akun palsu yang mengatasnamakan beliau,” ucapnya di Ruang truntum, Gedung Granadi, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).

Selain itu, Erwin Kallo dan Nany Erwin juga menambahkan sudah melayangkan somasi terhadap wikipedia, krn adanya berita di wikipedia tentang keterlibatan tommy soeharto pada kasus Rolls Royce, klien nya tidak terlibat dalam transaksi kasus pembelian mesin Rolls Royce spt yang tertulis di dalam media online Wikipedia. Wikipedia tidak melakukan konfirmasi, namun klien nya sudah membantah kepada Wikipedia berkali-kali, berarti tidak ada itikad dari Wikipedia untuk menjalankan jurnalisme yang baik.

“Kita memberikan somasi kepada Wikipedia, setidaknya meminta pertanggungjawaban jurnalistik dan moral,” tuturnya.

Sementara, untuk akun asli Hutomo Mandala Putra tercantum profil picture mengenakan batik cream sambil melihat tumpeng, di bionya tertulis Chairman di Humpuss Group dan diikuti sekitar 5.745 orang.

Akun asli Hutomo Mandala Putra juga berteman dengan Kuasa Hukumnya yaitu Erwin Kallo dan Nany Erwin. Selain ciri-ciri tersebut adalah fake account. Kini, pihaknya telah melapor beberapa akun palsu itu tersebut ke polisi.

Nany Erwin menjelaskan, terkadang Hutomo Mandala Putra mengoperasikan akun resminya. Namun kadang karena kesibukannya, beliau dibantu mengontrol oleh admin yang sudah terkonfirmasi oleh beliau.

“Beliau kadang menggunakan akun tersebut, tapi karena kesibukan beliau kadang tidak sempat mengoperasikan langsung. Ada admin yang menulis di akun tersebut, tapi harus konfirmasi kepada beliau. Jadi semua yang ditulis akun asli harus melalui konfirmasi beliau,” terang Nany Erwin.

Putra Bungsu Presiden ke-2 RI tersebut, juga diketahui memiliki media bernama Pelita Online. “Beliau juga punya media online namanya Pelita Online. Resmi beliau punya, selain berita umum, pelita online itu biasanya resmi memberitakan kegiatan beliau,” tukas Nany Erwin.

Pelita.Online

LEAVE A REPLY