Pelita.Online, Ankara – Dinas intelijen Turki melihatkan bukti-bukti yang dikumpulan dalam penyelidikan kasus pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi di kantor konsulat Saudi di Turki 2 Oktober lalu kepada direktur Central Intelligence Agency (CIA), Gina Haskel. Hal tersebut seperti didilaporkan koran yang dikenal dekat dengan pemerintah Turki, Harian Sabah, pada Rabu (24/10).
Sabah terasuk salah satu surat kabar paling kerap menerbitkan “kebocoran” dari pemerintah Turki sejak kasus Khashoggi mencuat. Sebagian berita itu terkonfirmasi namun juga ada yang belum jelas.
Harian tersebut mengatakan bahwa dinas intelijen Turki melihatkan dan menjelaskan bukti-bukti yang terkait dengan pembunuhan Khashoggi kepada Haskel yang mengunjungi Negara Turki pada Selasa. Haskel ke Turki untuk mengetahui lebih dalam kasus kematian wartawan oposisi rezim Saudi itu.
Menurut Sabah, intelijen Turki memperlihatkan dan memperdengarkan rekaman video dan audio kepada Haskel. Selain itu, bukti-bukti lainnya yang didapat selama penggeledahan di kantor konsulat Saudi dan rumah tinggal kepala konsulat di Istanbul juga ditunjukkan.
Jamal Khashoggi (59) adalah kolumnis untuk Koran Washington Post. Ia tewas dibunuh pada 2 Oktober di konsulat Saudi di Istanbul. Saat itu, ia mengurus administrasi untuk pernikahannya.
Khashoggi tak diketahui jejaknya setelah memasuki kantor konsulat. Beberapa hari kemudian, sejumlah surat kabar Turki, termasuk Sabah, melaporkan bahwa para penyelidik Turki memiliki rekaman video dan audio yang membuktikan Khashoggi disiksa, dibunuh dan dimutilasi.
Tetapi Ankara tidak pernah secara resmi mengakui keberadaan dokumen-dokumen ini. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga tidak menyinggung hal itu dalam pidato panjang lebar mengenai kasus Khashoggi Selasa.
Menurut Sabah, Gina Haspel, yang baru menjabat April lalu, mengadakan “pembicaraan tingkat tinggi” di Ankara.
Kiblat.net
