Waspada! Ribuan Ibu Rumah Tangga Terinfeksi HIV Tiap Tahun

0

Pelita.online – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa sebanyak 5.100 ibu rumah tangga terpapar HIV setiap tahunnya. Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa ibu rumah tangga memang rentan terpapar HIV, terutama bila ada perilaku seksual yang berisiko dari suami.

“Sebesar 33 persen data [menunjukkan bahwa] ibu rumah tangga positif HIV karena terpapar dari pasangannya yang memiliki perilaku seksual yang berisiko. Setiap tahunnya, terdapat penambahan kasus HIV baru pada ibu rumah tangga sebanyak 5.100,” ungkap dr. Syahril dalam konferensi pers daring, Senin (8/5/2023).

Menurut dr. Syahril, sebagian besar ibu rumah tangga tidak sadar atau bahkan tidak mengetahui bahwa mereka adalah kelompok berisiko terpapar HIV, terutama jika suami tidak terbuka dengan aktivitas seksual mereka.

“Kuncinya, suami ya harus setia. Kalau tidak, ya, minimal terbuka dan rutin melakukan pemeriksaan,” kata dr. Syahril.

Sementara itu, dr. Syahril mengungkapkan bahwa secara kumulatif total ada 14 ribu anak yang terinfeksi HIV dengan rentang usia mulai dari satu hingga 14 tahun. Umumnya, penularan terjadi dari ibu kepada anak.

“Total jumlah kumulatifnya ada 14 ribu yang positif HIV. Artinya, ini akan memengaruhi kualitas hidup mereka ke depan, masa depan anak-anak ini,” ujar dr. Syahril.

“Ada tiga kemungkinan [penyebab] anak tertular penyakit menular seksual, yakni saat dalam kandungan, saat proses melahirkan, dan saat proses menyusui,” imbuhnya.

“Kuncinya, suami ya harus setia. Kalau tidak, ya, minimal terbuka dan rutin melakukan pemeriksaan,” kata dr. Syahril.

Sementara itu, dr. Syahril mengungkapkan bahwa secara kumulatif total ada 14 ribu anak yang terinfeksi HIV dengan rentang usia mulai dari satu hingga 14 tahun. Umumnya, penularan terjadi dari ibu kepada anak.

“Total jumlah kumulatifnya ada 14 ribu yang positif HIV. Artinya, ini akan memengaruhi kualitas hidup mereka ke depan, masa depan anak-anak ini,” ujar dr. Syahril.

“Ada tiga kemungkinan [penyebab] anak tertular penyakit menular seksual, yakni saat dalam kandungan, saat proses melahirkan, dan saat proses menyusui,” imbuhnya.

Syahril mengungkapkan bahwa penyakit menular seksual pada anak, terutama HIV dan sifilis, didominasi terjadi melalui jalur dari ibu ke anak. Pada kasus HIV, penularan dari jalur ibu ke anak menyumbang angka sebesar 20 hingga 45 persen.

“Penularan HIV bisa melalui jalur ibu ke anak. Nah, penularan HIV dari jalur ibu ke anak ini menyumbang sebesar 20 sampai 45 persen dari seluruh sumber penularan HIV lainnya, seperti seksual, jarum suntik, dan transfusi darah yang tidak aman,” jelas dr. Syahril.

Secara rinci, dr. Syahril mengungkapkan bahwa kemungkinan ada 526.841 orang yang terpapar HIV. Namun, baru 429.219 orang yang sudah terdeteksi positif HIV. Oleh sebab itu, risiko penularan masih sangat tinggi karena masih banyak orang yang kemungkinan besar terjangkit HIV, tetapi belum terkonfirmasi.

“Artinya, ada 100 ribu orang yang belum terdeteksi dan berpotensi menularkan,” katanya.

Bukan hanya 100 ribu pasien yang belum terdeteksi, HIV juga bisa menular dari 300 ribu lebih pasien dari total yang sudah terdeteksi saat ini. Sebab, mereka tidak melakukan pengobatan sehingga semakin besar peluang menularkan ke orang lain.

“Ada hampir 60 persen orang HIV yang bisa menularkan ke orang, ditambah 100 ribu yang belum terdeteksi. Jadi, potensi kasus masih terus meningkat setiap tahun,” sebut dr. Syahril.

Sumber : cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY