6 Jam menegangkan Presiden Jokowi di Afganistan

0

Afganistan, Pelita.Online – Ledakan bom mengguncang kawasan kedutaan asing dan gedung pemerintahan di Kabul, Afganistan. Peristiwa itu terjadi dua hari sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo. 103 Orang tewas. 235 Lainnya terluka.

Beberapa jam sebelum Jokowi dan rombongan tiba, Senin (29/1), sekelompok pria bersenjata menyerang pos militer. Posisinya di dekat salah satu akademi militer Afghanistan. Insiden itu menewaskan lima tentara dan melukai 10 lainnya.

Situasi mencekam itu tak menyurutkan niat Jokowi untuk melakukan kunjungan kenegaraan. Jokowi tiba di Bandara Internasional Hamid Kariadi, Kabul, Afganistan, sekira pukul 11.40 waktu setempat atau 14.10 Wib.

Kedatangan Jokowi disambut hujan salju. Pengawalan dilakukan super ketat. Jokowi naik mobil lapis baja. Dua helikopter mengawal iring-iringan dari ketinggian. “Presiden ngga ada takutnya #Bismillah,” kicau Pramono dikutip merdeka.com dalam akun twitternya, Senin (29/1).

Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan rompi anti-peluru juga disiapkan. Namun, saat meninjau beberapa lokasi di Afghanistan, Jokowi tidak menggunakan rompi anti peluru.

“Pas kunjungan itu (Presiden) enggak pakai (rompi anti-peluru). Ke pasar juga kalau enggak salah,” ungkapnya.

Saking tegangnya kunjungan ini, ada kejadian menarik saat kepulangan Presiden dan rombongan. Dalam pesawat sebelum lepas landas, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI (Mar) Suhartono terlihat sujud syukur.

“Saya memahami kelegaan dan kesyukuran mereka, bahwa enam jam di Kabul dapat kami lewati dengan lancar,” kata Jokowi dikutip dari akun facebooknya, Selasa (30/1).

Jokowi mengatakan ancaman radikalisme dan terorisme terjadi di mana-mana. Serangan terorisme terjadi di hampir semua negara termasuk di Indonesia dan Pakistan, dan sekarang di Afghanistan.

“Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi?
Tentu tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita, dunia, berada dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity, seharusnya yang menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.

Saat berada di sana Jokowi sempat menjadi Imam salat Zuhur di Afghanistan. Jokowi menjadi Imam dan makmumnya adalah Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani serta para Ulama Afghanistan dan Ulama Nahdlatul Ulama (NU). Jokowi menjadi imam atas permintaan Ashraf Ghani.

Johan mengungkapkan alasan Jokowi nekat melanjutkan kunjungan kerja ke Afganistan. Dia mengatakan, Jokowi ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia berkomitmen untuk mendukung perdamaian di sana.

“Pak Presiden itu ingin menunjukkan pada dunia, juga pada Afghanistan, komitmen pemerintah Indonesia untuk ikut mengambil bagian dalam kaitan dengan perdamaian di Afghanistan,” tuturnya.

Jokowi pun mengucap syukur bersama rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada pukul 05.20 WIB. “Syukur Alhamdulillah, saya tiba di Tanah Air pagi ini dengan selamat.

 

merdeka.com

LEAVE A REPLY