Anggota DPR ke Garuda: Kenapa Harga Tiket Pesawat Haji Mahal?

0

Pelita.online – Wakil Ketua Komisi VIII dari Partai PKB Marwan Dasopang mengeluhkan harga tiket penerbangan ibadah haji yang disediakan maskapai Garuda Indonesia. Menurutnya harga tiket penerbangan masih mahal.

Menurut Marwan komponen terbesar dana haji sampai saat ini adalah bidang transportasi. Bahkan dia menyebut harga pelayanan pesawat dan operasionalnya di bandara juga mahal.

“Selama ini kita lihat komponen terbesar dana haji ini bidang transportasi. Kenapa bisa mahal harga tiketnya, Garuda? Lalu, Angkasa Pura katanya mahal parkirnya, Pertamina kemahalan avturnya. Ini demi jamaah haji kita lho ya,” kata Marwan di ruang rapat Komisi VIII DPR, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Marwan meminta agar semua pihak mengingat kembali bahwa kebanyakan jamaah haji adalah orang kecil yang mengumpulkan uang bertahun lamanya.

“Kebanyakan ini jamaah haji kita itu orang kecil, kuli panggul, petani. Dia kumpulin uang bertahun-tahun,” ucap Marwan.

Untuk itu dia meminta agar harga tiket pesawat jangan mahal harganya. Naik Rp 1 juta saja bisa membuat jamaah batal naik haji.

“Nambah satu juta (rupiah) aja itu udah cukup bikin mereka batal haji pak,” tegas Marwan.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah menjelaskan hingga kini bahan bakar jadi dan sewa pesawat adalah komponen terbesar harga tiketnya. Setidaknya 80% komponen harga tiket adalah bahan bakar dan sewa pesawat, sisanya biaya yang lain.

“Kalau kita bicara mengenai cost, biaya terbesar pada sewa pesawat dan bahan bakar mencakup 80 persen. 20 persen biaya lain-lain,” ucap Pikri.

Selanjutnya, Pikri mengatakan semua penerbangan pun kembali lagi dari berangkatnya di mana. Makin jauh dari Jakarta makin mahal harganya, karena harga avturnya makin jauh pun makin mahal.

“Harga minyak di Jakarta itu yang paling murah, nah sementara yang di luar Jakarta seperti Ujung Pandang lebih mahal. Jadi ya mungkin yang mahal yang jauh-jauh,” ucap Pikri.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY