AS Tawarkan Jutaan Dolar ke Kapten Kapal Tanker Iran agar Bisa Ditangkap

0

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memastikan bahwa mereka menawarkan jutaan dolar kepada kapten kapal tanker Iran yang menjadi sumber sengketa diplomatik.

Kepala Bagian Iran Action Group di Kementerian Luar Negeri AS, Brian Hook, mengirim surel kepada kapten kapal Adrian Darya 1, Akhilesh Kumar, untuk melayarkan kapalnya ke suatu tempat sehingga bisa ditangkap oleh AS.

Kapal tanker ini dicurigai membawa minyak menuju Suriah dan sempat disita oleh pemerintah Inggris di Gibraltar bulan Juli lalu.

Kapal ini dibebaskan pada bulan Agustus sesudah Iran memberikan jaminan mengenai tujuan pelayarannya.

Kementerian Kehakiman Amerika yang mencoba menghentikan pembebasan itu mengeluarkan surat untuk menyita kapal tersebut.

Laporan mengenai tawaran uang ini muncul pertama kali di surat kabar Financial Times hari Rabu (04/09) dan dipastikan kebenarannya oleh Kementerian Luar Negeri AS.

Adrian Darya 1
Iran menyebut upaya pembujukan ini sebagai upaya penyuapan yang dilakukan oleh Amerika. (Reuters)
“Kami membuat seruan kepada beberapa kapten kapal dan perusahaan pelayaran,” kata seorang juru bicara kepada kantor berita AFP.

AS memasukkan kapal itu ke dalam daftar hitam hari Jumat pekan lalu.

Menurut pernyataan Kementerian Keuangan AS, kapal tanker itu dipakai untuk membawa 2,1 juta barel minyak mentah Iran untuk kepentingan pasukan Garda Revolusi Iran – yang oleh AS dianggap sebagai organisasi teroris.

Apa isi surel tersebut? Menurut Financial Times, Brian Hook mengirimsurel kepada kapal AdrianDarya 1,AkhileshKumar, sebelum menetapkan sanksi kepada kapal tanker itu.

“Saya memberi kabar baik,” sebut surel itu. Pemerintah Trump bersedia untuk membayar sang kapten beberapa juta dolar untuk melayarkan kapal itu ke suatu tempat sehingga bisa ditangkap oleh pihak berwenang AS.

Dilaporkan, surel tersebut mencantumkan nomer telepon Kementerian Luar Negeri AS untuk memastikan sang kapten bahwa surel itu tidak palsu.

Hook menyatakan kepada surat kabar bahwa Kementerian Luar Negeri AS “bekerja sama dengan komunitas maritim untuk menghentikan dan menghalangi ekspor minyak ilegal”.

Namun, Akhilesh Kumar mengabaikan surel tersebut. AS kemudian menjatuhkan sanksi kepadanya secara pribadi ketika AS memasukkan Adrian Darya 1 ke dalam daftar hitam.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif bercuit di Twitter menuduh bahwa AS “terang-terangan melakukan penyuapan”.

Pemerintah Trump mengumumkan sanksi baru kepada jaringan kapal Iran yang dipakai untuk menjual minyak, dan menawarkan US$ 15 juta kepada siapapun yang bisa membantu mereka mengganggu sistem tersebut.

Sengketa tanker Kapal Adrian Darya 1 sebelumnya bernama Grace 1, sempat ditahan oleh pihak berwenang Inggris di Gibraltar pada tanggal 4 Juli sesudah dicurigai membawa minyak ke Suriah – yang dianggap pelanggaran terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa kepada Iran.

Kapal itu kemudian dilepas pada tanggal 15 Agustus sesudah Iran memberi kepastian bahwa kapal itu tak akan membongkar muatannya di Suriah. Di saat-saat terakhir, AS mencoba menghalangi upaya pelepasan itu.

Dari situs web pelacak, diketahui kapal itu kini sedang berada di bagian timur Mediterania, sekalipun kapal itu dilaporkan mematikan alat pengirim sinyalnya.

Penahanan kapal ini sempat memicu krisis diplomatik antara Inggris dengan Iran, ketika Iran menahan kapal tanker berbendera Inggris milik Swedia, Stena Impero di kawasan Teluk.

Hari Rabu (04/09), Iran melepaskan tujuh dari 23 orang awak internasional kapal itu, sementara 16 sisanya diyakini masih berada di kapal dekat pelabuhan Bandar Abbas di bagian selatan Iran.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY