AS Tuduh Huawei Menipu Bank dan Curi Rahasia Dagang

0
Ilustrasi. (Reuters)

Pelita.Online, Jakarta — Amerika Serikat menuduh Huawei Technologies Co Ltd, CFO Huawei dan dua perusahaan afiliasinya telah melakukan penipuan terhadap bank. AS pun menuduh perusahaan melanggar sanksi terhadap Iran dalam kasus yang ‘panas’ dengan Beijing.

Dilansir dari Reuters, dalam dakwaan yang diajukan di New York, Departemen Kehakiman mengatakan Huaewei menyesatkan bank global dan otoritas AS terkait hubungannya dengan anak usaha, Skycom Tech dan Huawei Device USA Inc.

Dalam kasus terpisah, Departemen Kehakiman juga menuduh dua anak perusahaan Huawei dari mencuri rahasia dagang, penipuan wire dan diduga mencuri teknologi robot dari operator T-Mobile US Inc untuk menguji daya tahan smartphone. Tuduhan itu diajukan di distrik barat negara bagian Washington.

Huawei tidak menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.

T-Mobile menuduh Huawei mencuri teknologi yang disebut “Tappy,” yang meniru jari-jari manusia dan digunakan untuk menguji smartphone. Huawei mengatakan bahwa kedua perusahaan menyelesaikan perselisihan mereka pada 2017.

Tuduhan dalam kedua kasus menambah tekanan AS pada salah satu pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.

Pemerintahan Trump berusaha mencegah perusahaan Amerika membeli router dan switch Huawei serta mendesak sekutu untuk melakukan hal yang sama. Pakar keamanan AS khawatir bahwa peralatan itu dapat digunakan untuk memata-matai Amerika Serikat.

Atas permintaan Washington, kepala petugas keuangan Huawei, Meng Wanzhou ditangkap di Kanada pada bulan Desember dan sekarang berperang dengan ekstradisi ke Amerika Serikat.

Pihak berwenang AS menuduh Meng memainkan peran utama dalam skema menggunakan anak perusahaan untuk melakukan bisnis di Iran yang melanggar sanksi AS terhadap Teheran.

Meng, yang telah membantah tuduhan itu, saat ini berada di Vancouver, tinggal di salah satu rumah keluarganya. Dia masih menunggu keputusan dari pengadilan Kanada tentang permintaan ekstradisi AS.

Penangkapan Meng, yang merupakan putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei, meningkatkan ketegangan dengan China. Negara tirai bambu ini merespons aksi penangkapan Meng dengan menangkap dua warga Kanada dengan alasan keamanan nasional.

Ren menyangkal produk perusahaannya akan digunakan oleh pemerintah China untuk memata-matai.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY