Bantu Pemulihan Ekonomi, Kemendag Jaga Pasar Domestik

0

Pelita.online – Guna memulihkan perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan fokus menjaga konsumsi dan pasar dalam negeri dengan program Bangga Buatan Indonesia, serta meningkatkan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, menjaga pasar utama dan terus membuka akses pasar baru di negara-negara nontradisional adalah langkah yang akan terus dilakukan agar produk Indonesia semakin berdaya saing dan mendunia. Hal tersebut penting dilakukan agar Indonesia siap berpacu dalam perdagangan dunia, terutama di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

Agus mengatakan, sebagai implikasi dari kondisi pandemi tersebut, perdagangan dunia juga mengalami perlambatan. Pada 2020, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan perdagangan dunia terkontraksi 10,4%. Namun, pada 2021, perdagangan dunia diperkirakan lebih baik dan tumbuh 8,3% dengan kontribusi terbesar dari negara-negara berkembang.

“Situasi normal baru saat ini adalah sebuah proses transisi yang menuntut semua negara cepat beradaptasi dan berinovasi. Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai tatanan, termasuk dalam perdagangan dunia dan bisnis, mulai dari sistem produksi, komoditas unggulan, hingga sistem logistik. Kita harus dapat mengubah momentum krisis ini menjadi lompatan kesempatan dan kemajuan. Untuk itu, Kemendag telah melakukan pemetaan tantangan dan peluang di sektor perdagangan selama dan pascapandemi Covid-19,” kata Agus dalam keterangan resmi, Sabtu (28/11/2020).

Tantangan perdagangan yang saat ini dihadapi, kata dia, antara lain terkait perubahan perilaku konsumen dan pola perdagangan global, meningkatnya hambatan perdagangan antar negara, neraca perdagangan dan resesi ekonomi. Adapun peluang perdagangan yang harus segera dimanfaatkan adalah pertumbuhan nilai perdagangan produk potensial baru, relokasi pusat-pusat industri dan investasi global, transformasi digital, dan perkembangan teknologi informasi yang kian masif.

“Dengan melihat berbagai tantangan dan peluang, Kemendag telah dan akan terus melakukan berbagai langkah strategis dan evaluasi secara berkala untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional,” lanjut Mendag.

Kemendag, kata dia, juga telah menyusun strategi akselerasi pertumbuhan perdagangan untuk pasar domestik dan pasar global. Sampai saat ini, Indonesia telah menyelesaikan 21 perundingan perdagangan, baik secara bilateral maupun multilateral dan regional, termasuk RCEP yang baru ditandatangani pada 15 November 2020.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY