Bocor, Rekaman Telepon Trump Minta Penggelembungan Suara Pilpres

0
US President Donald Trump speaks before awarding the Presidential Medal of Freedom to retired football coach Lou Holtz on December 3, 2020, in the Oval Office of the White House in Washington, DC. (Photo by Brendan Smialowski / AFP)

pelita.online-Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger untuk “mencari” tambahan suara baginya sehingga hasil penghitungan suara yang memenangkan Joe Biden di sana bisa berubah.

Hal itu terungkap dalam rekaman telepon dua orang tersebut yang dibocorkan ke media, termasuk Washington Post dan CNN.

Pembicaraan telepon itu berlangsung sekitar satu jam Sabtu (2/1/2021) lalu dan suara Trump terdengar sangat jelas dan jernih.

Trump mencela Raffensperger, sesama politisi Partai Republik, karena menolak menyatakan bahwa dia adalah pemenang pemilihan di Georgia dan berulang kali memaksakan pendapatnya bahwa telah terjadi kecurangan pemilu di Georgia.

“Rakyat di Georgia marah, rakyat di negara ini juga marah. Dan tidak ada salahnya kalau, Anda tahu, Anda melakukan hitung ulang,” kata Trump dalam pembicaraan tersebut.

Raffensperger menjawab: “Well, Bapak Presiden, tantangan yang Anda sampaikan, data yang Anda punya, itu salah.”

Di bagian lain, Trump mengatakan: “Jadi begini, yang saya inginkan cuma ini, saya hanya ingin mencari 11.780 suara lagi, satu suara untuk unggul. Karena kami sebetulnya menang di negara bagian ini.”

Menurut hasil penghitungan suara pilpres di Georgia, Biden menang dengan selisih 11,779 suara.

“Anda seharusnya menjalankan pemilu yang akurat, dan Anda seorang anggota Partai Republik,” ujar Trump.

“Kami yakin bahwa pemilihan di tempat kami sudah akurat,” jawab Raffensperger.

Trump langsung menukas: “Tidak, mendekati pun tidak. Anda melewatkan ratusan ribu suara.”

Presiden juga menuduh bahwa surat suara di Georgia dipindai tiga kali, ynag dibantah Raffensperger.

“Kami sudah mengaudit itu dan sudah kami buktikan secara pasti bahwa surat suara tidak dipindai tiga kali,” ujarnya.

Rekaman itu diberitakan oleh Washington Post beberapa jam setelah Trump menulis di Twitter bahwa dia telah bicara lewat telepon dengan Raffensperger untuk menyelidiki dugaan kecurangan pada pemungutan suara November lalu.

Menurut Trump, Raffensperger menolak melakukan itu.

Setelah cuitan tersebut, pada Minggu (3/1/2021) Raffensperger menjawab via Twitter.

“Dengan segala hormat Presiden Trump: yang Anda katakan tidak benar. Kebenaran akan segera datang,” bunyi cuitannya.

Raffensperger awalnya adalah pendukung Trump namun secara konsisten mementahkan tuduhan Trump atas kecurangan pemilu di Georgia, yang menjadi tanggung jawabnya selaku sekretaris negara bagian.

Dia juga sudah memerintahkan hitung ulang hingga tiga kali dan mengawasi langsung prosesnya.

Belum lama ini dia meminta Biro Penyidik Georgia untuk melakukan audit sistem pencocokan tanda tangan surat suara di Cobb County yang hasilnya menunjukkan bahwa sistem itu 99,9% akurat dan tidak ditemukan bukti kecurangan.

Ketua Fraksi Demokrat di Senat, Chuck Schumer, segera menyambar kabar ini untuk menyerang sekelompok politisi Partai Republik yang berencana menolak pengesahan hasil pilpres pada sidang Senat Rabu lusa dan menuntut investigasi kecurangan pemilu. Kelompok itu dipimpin oleh Senator Ted Cruz.

“Hei Senator Ted Cruz dan geng-nya, kalian ingin menyelidiki kecurangan pemilu? Mulailah dari sini,” cuit Schumer sembari menyertakan tautan berita rekaman telepon Trump di Washington Post.

Sumber: CNN

LEAVE A REPLY