Bukti dugaan pungli PKL di Tanah Abang diserahkan ke Polda Metro

0

Jakarta, Pelita.Online – Pelapor terkait penutupan Jalan Jatibaru, Jack Boyd Lapian, mengaku menemukan indikasi pungli terhadap para PKL yang ditata Gubernur DKI Anies Baswedan. Jack mengaku juga memberikan informasi ini kepada penyidik, ketika diperiksa sebagai saksi atas laporannya itu.

“Dugaan (pungli) sudah kami sampaikan ada buktinya ada lampiran, itu sudah masuk penyelidikan jadi kami enggak bisa (sampaikan),” ucapnya setelah diperiksa di Krimsus Polda Metro Jaya, Senin (5/3).

Hal itu dia temukan lantaran tim Cyber Indonesia mulanya mendapat keluhan di media sosial terkait penutupan Jalan Jatibaru. Menindaklanjuti keluhan tersebut, Jack bersama timnya terjun ke lapangan untuk melakukan survei. Data survei itu dijadikan barang bukti untuk melaporkan Anies atas kebijakan penataan PKL Tanah Abang.

Dari investigasi yang dia lakukan, Jack dan rekannya mendapatkan indikasi adanya pungli yang ditarik dari pedagang. Pungli tersebut, dia klaim, dalam sebulan bisa mencapai angka miliaran, ditambah pula pungli harian Rp 20 ribu. Timnya juga menemukan pedagang di sana banyak pula yang tak memiliki KTP DKI.

“Kita kan enggak tahu duit lari kemana kalau kita hitung ada total satu bulan sekitar hampir Rp 2 miliar, Rp 1 miliar lebih dalam satu bulan. Untuk total, ditambah ada pungli hariannya juga Rp 20 ribu,” jelasnya.

Jack menuturkan investigasi itu menguatkan yang pernah dilakukan Najwa Shihab beberapa waktu lalu. Ketika itu, Najwa menemukan indikasi pungli dilakukan oknum anggota Satpol PP.

Meski begitu, Jack enggan mengungkap apakah pungli dilakukan pihak oknum Pemprov DKI atau bukan. Namun dia memastikan pungli terjadi sejak penataan oleh Anies pada Desember lalu. Pungli tersebut dialami hampir seluruh pedagang di sana.

“Bukan dari (Pemprov) pungli tadi kan sifatnya yang ada di sana mungkin wartawan bisa krosscek kembali,” tutupnya.

LEAVE A REPLY