Bupati Klaten Bangun Grha Megawati Rp90 M: Warga Bisa Gunakan

0

Pelita.online – Bupati Klaten terpilih Sri Mulyani membenarkan pembangunan gedung serbaguna Grha Megawati membutuhkan biaya hingga Rp 90 Miliar. Gedung yang berada di Jalan Solo-Yogyakarta itu rencananya bisa dipakai untuk kepentingan warga.

Sri Mulyani menjelaskan pembangunan gedung tersebut dilaksanakan bertahap sejak beberapa tahun yang lalu. Hingga saat ini pembangunan sudah menghabiskan dana sekitar Rp 50 Miliar.

“Sampai selesai total sempurna ya kurang lebih Rp 88-90 Miliar,” katanya, kepada pewarta, Kamis (18/2).

 

Gedung tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi di jalan raya penghubung Solo-Yogyakarta. Kompleks Grha Megawati itu rencananya terdiri dari gedung utama berkapasitas 3.000 orang, serta joglo dengan kapasitas maksimal 1.000 orang.

Ke depan, kompleks tersebut akan dilengkapi fasilitas pendukung berupa gedung catering, penginapan, masjid, parkir, dan taman.

Sedianya pembangunan fasilitas pendukung tersebut ditargetkan rampung tahun 2021. Rencana tersebut tertunda karena Pemkab Klaten harus merealokasi anggaran akibat pandemi Covid-19. Anggaran untuk pembangunan gedung dialihkan untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Sri Mulyani berharap pembangunan gedung dapat dituntaskan tahun 2022. Namun, ia memastikan Pemkab akan menyesuaikan proses pembangunan dengan kondisi keuangan Pemkab.

“Semoga besok tahun 2022 sudah klir semuanya. Tapi semua tergantung sisa anggaran kita. Tergantung pandeminya bagaimana. Karena kita kan masih perlu alokasikan untuk pemulihan ekonomi juga,” katanya.

Ia juga menjawab kritik sebagian masyarakat yang menganggap pembangunan gedung Graha Megawati. Menurutnya Pemkab sudah mengadakan jajak pendapat kepada masyarakat mengenai rencana pembangunan gedung serbaguna tersebut.

Ia mengklaim hasil jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Klaten mendukung pembangunan gedung tersebut. Di samping itu, usulan pembangunan Gedung Graha Megawati juga sudah disetujui oleh DPRD Klaten.

“Tapi di luar itu, kita melihat aspek manfaatnya. Selama ini di Klaten belum ada gedung yang representatif. Selama ini untuk kegiatan nasional, provinsi, kami kesulitan mencari tempat yang layak,” kata dia, yang merupakan kader PDIP itu.

Graha Megawati juga diharapkan dapat menimbulkan efek domino terhadap perekonomian Klaten. Dengan adanya gedung serbaguna, warga memiliki gedung yang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan.

Infografis Panas Dingin Hubungan Megawati-PrabowoInfografis Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

“Warga bisa gunakan untuk hajatan, konser, pameran, atau keperluan apapun. Dan karena itu milik Pemda, tentunya biayanya juga akan terjangkau,” katanya.

Diketahui, isu pembangunan Grha Megawati yang menggunakan dana APBD itu menuai polemik di kalangan warganet. Sebagian menyebut itu terkait dengan status Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden kelima RI.

Adapula pihak yang menilai pembangunan dengan APBD itu tak layak karena mengaitkannya dengan ketokohan Megawati di PDIP.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY